Jokowi: RUU Ibu Kota Sudah Disiapkan, Diajukan Januari 2020

Nama ibu kota baru akan diumumkan pada pertengahan 2020, bersamaan dengan groundbreaking.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 18 Des 2019, 07:45 WIB
Diterbitkan 18 Des 2019, 07:45 WIB
Jokowi Pimpin Rapat Terbatas
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Rapat terbatas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu mengangkat topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Penajam Paser Utara - Pemerintah akan mengajukan Rancangan Undang-undang (RUU) ibu kota baru pada Januari 2020 mendatang. Saat ini, draft RUU ibu kota baru sudah disiapkan.

"Sudah disiapkan, nanti dimasukkan Januari," ujar Presiden Jokowi usai meninjau ibu kota baru di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa 17 Desember 2019.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa pemerintah juga akan membahas soal rencana pembentukan wilayah administratif provinsi untuk ibu kota baru bersama DPR. Sejumlah rencana alternatif telah disiapkan pemerintah untuk ibu kota baru ini.

"Beberapa alternatif memang bisa nanti provinsi, bisa juga dalam bentuk kota. Ini beberapa alternatif yang segera diputuskan antara pemerintah dengan DPR," jelasnya.

Jokowi mengaku, saat ini memang belum memutuskan nama yang akan digunakan untuk ibu kota baru. Menurut dia, nama ibu kota akan diumumkan pada pertengahan 2020 bersamaan dengan groundbreaking.

"Pada saat nanti awal groundbreaking, peletakkan batu pertama, nama akan langsung kami sampaikan," tutur Jokowi.

Adapun titik lokasi yang ditinjau Jokowi yaitu, berada di wilayah perhutanan yang konsesinya dikuasai oleh PT ITCI Hutan Manunggal. Kurang lebih 45 menit mantan Walikota Solo itu meninjau lokasi ibu kota baru.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Membangun Cluster Pemerintahan

Maket Ibu Kota baru (dok Kementerian PUPR)
Maket Ibu Kota baru (dok Kementerian PUPR)

Dia menyebut, lokasi yang ditinjaunya itu nantinya akan dibangun cluster pemerintahan seperti Istana Kepresidenan, kantor kementerian, dan gedung pemerintahan. Lahan yang disiapkan untuk membangun cluster pemerintahan yaitu, 5600 hektare.

"Ya kluster pemerintahan tadi tempatnya kira-kira yang kita lihat tadi di sana. Di situ, tempat paling tinggi, kemudian istananya juga di sekitar itu, kementerian-kementerian juga di sekitar tadi kita berhenti," ujar Jokowi.

Tak hanya untuk cluster pemerintahan, Jokowi mengatakan secara paralel juga akan dibangun cluster kesehatan, pendidikan, riset dan inovasi, serta pusat keuangan. Menurut dia, lokasi ibu kota baru sangat mendukung untuk membangun sebuah wilayah smart city.

"Jadi yang jelas lokasinya sangat mendukung sekali untuk sebuah kota yang smart city, compact city, kemudian green city," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya