Wabup Nduga Sebut Sopirnya Ditembak, Mahfud Md: Itu Hanya Manuver Politik

Menko Polhukam Mahfud Md menegaskan, tidak ada kasus penambakan ajudan maupun sopir Wabup Nduga.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 28 Des 2019, 02:20 WIB
Diterbitkan 28 Des 2019, 02:20 WIB
Mahfud Md
Menko Polhukam, Mahfud Md menunjukkan tanda terima Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Gedung KPK, Jakarta, Senin (2/12/2019). Diberitakan sebelumnya, KPK mengimbau para menteri untuk melaporkan kekayaan mereka ke KPK. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

 

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Bupati Nduga, Papua, Wentius Nimiangge mengundurkan diri pada Selasa 24 Desember 2019 lalu. Ia menyebut pengunduran dirinya sudah diketahui Bupati Nduga Yairus Gwijangge dan disebabkan adanya ajudan yang tertembak.

Menanggapi hal tersebut, Menko Polhukam Mahfud Md menegaskan, tidak ada kasus penambakan ajudan maupun sopir Wabup Nduga.

"Kasus Nduga katanya bupatinya mengundurkan diri karena ada sopir, ajudannya kena tembak itu tidak ada, tidak ada," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (27/12/2019).

Mahfud sudah mengkonfirmasi langsung pada TNI dan Polri mengenai kabar penembakan itu. Hasilnya, tidak ada penambakan.

"Tidak adaajudan atau sopir wabup Nduga yang ditembak oleh tentara maupun Polisi. Dikonfirmasi oleh TNI maupun Polisi termasuk Menlu dengan semua jajarannya tidak ada itu," tegasnya.

Ia menyebut, seharusnya ajudan dan sopir memiliki identitas jelas, namun setelah dicek tidak ada ajudan atau sopir yang tertembak.

"Siapa coba? Namanya siapa? Umur berapa? Alamatnya di mana yang disebut ajudan kan pasti ada identitas, itu tidak ada,” ucapnya.

Mahfud menyatakan, pernyataan wabup Nduga itu hanya manuver politik saja.

"Oleh sebab itu kita jangan terprovokasi oleh hal-hal yang sifatnya manuver politik,” ia menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya