Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan

Jusuf Kalla Lantik Pengurus PMI Periode 2019-2024

Pelantikan jajaran kepengurusan PMI itu dilakukan oleh Jusuf Kalla atau biasa disapa JK itu pada hari ini di Markas Pusat PMI.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 20 Jan 2020, 17:18 WIB

Diterbitkan 20 Jan 2020, 17:18 WIB

Ketua Umum Terpilih Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla melantik kepengerusan PMI periode 2019-2024. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum terpilih Palang Merah Indonesia (PMI) dalam Munas XXI PMI 2019, Jusuf Kalla resmi melantik jajaran kepengurusan PMI untuk masa bakti 2019-2024.

Pelantikan jajaran kepengurusan PMI itu dilakukan Jusuf Kalla atau biasa disapa JK itu pada Senin (20/1/2020) di Markas Pusat PMI.

Kepengurusan disusun oleh Ketua Umum PMI bersama dengan tim formatur yang terdiri dari Ketua PMI provinsi dari lima regional yaitu Sumatera Utara, DKI Jakarta, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Timur dan Papua yang dibentuk dalam Munas XXI PMI 2019.

Dalam sambutannya, JK mengatakan, Indonesia negara dengan banyak bencana. Selain itu, banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan PMI dalam bidang kemanusiaan, baik masalah donor darah ataupun bencana.

"Saya harap pengurus yang dilantik dapat membantu tugas kemanusiaan," ujar JK melalui keterangan tertulis, Senin (20/1/2020).

Tak lupa, mantan Wakil Presiden RI itu juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pengurus yang rela mengabdi melakukan tugas kemanusiaan.

"Saya sangat berterima kasih kepada para pengurus pusat atas kesediaannya untuk mengabdi kepada tugas-tugas kemanusiaan, karena Indonesia membutuhkan Palang Merah yang solid, selain itu saya juga berterimakasih kepada perhimpunan nasional negara sahabat yang bekerja di Indonesia," tegas JK.

Susunan Kepengurusan PMI dibacakan oleh Ketua PMI Propinsi Sumatera Utara sekaligus tim formatur Rahmat Shah. Pelantikan langsung dilakukan oleh Jusuf Kalla atau JK.

Dalam pelantikan tersebut, terdapat sejumlah nama pengurus pusat PMI yang pernah menjadi menteri, antara lain, Hamid Awaludin, Rahmat Gobel, Sudirman Said, Chairul Tanjung, dan Ginandjar Kartasasmita.