Nadiem Makarim Siapkan Gebrakan Baru Lagi, Apa Itu?

Nadiem menyebut dua metode sebelumnya sebagai episode kebijakan. Namun, untuk episode selanjutnya lebih kepada perekonomian Kemendikbud.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jan 2020, 09:22 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2020, 09:22 WIB
4 Pokok Kebijakan 'Merdeka Belajar', Ini Penjelasan Mendikbud
Nadiem Makarim (Sumber: Kemdikbud.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengaku tengah mempersiapkan kebijakan baru lagi untuk membenahi dunia pendidikan di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Nadiem dalam acara 'Indonesia Data dan Ekonomic Conference (IDE 2020)' di Grand Ballroom Hotel, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Namun, sebelum itu mantan bos Gojek ini ingin memastikan dua kebijakan yang menyasar perbaikan kualitas di pendidikan dasar dan universitas yang disebutnya program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka bisa berjalan dengan baik.

"Objektifnya adalah kita harus keluar dari comfort zone. Merdeka belajar, saya ibaratnya kepalanya lah ya, yang menggerakkan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam pendidikan," kata Nadiem.

Dia menyebut dua metode sebelumnya sebagai episode kebijakan. Namun, untuk episode selanjutnya masih dalam pembahasan Kemendikbud.

"Saya belum bisa bilang apa karena perlu dimatangkan. Episode tiga dan empat sedang dimasak. PR di episode satu gede banget apalagi di episode dua," ucap dia.

Menurutnya selama ini masyarakat melihat pendidikan sebagai tugas dari unit pendidikan seperti sekolah dan universitas saja. Untuk itu, dia ingin agar masyarakat dapat mengubah pemikiran semacam itu.

"Mindset itu harus di ubah bahwa ini tanggungjawab kita semua. Karena yang bisa melakukan pendidikan yang holistik, yang inklusi, yang relevan itu kombinasi antara unit pendidikan dan masyarakat," ujar Nadiem Makarim.

Saksikan video di bawah ini:


Timbulkan Gejolak

Nadiem pun menyadari bahwa kebijakan yang diambilnya ini akan menimbulkan gejolak di masyarakat. Namun, hal tersebut dianggapnya sebagai suatu hal yang wajar dalam pemerintahan.

"Kalau tidak ada resistensi anda tidak lakukan tugas anda. Enggak ada satupun bidang yang tidak butuh lompatan. Resistensi sebagai suatu yang positif dan masukan," tutupnya.

(Winda Nelfira)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya