Kemenkominfo Beri Pelatihan Anak Muda Papua-Maluku Dapat Cakap dan Beretika saat Gunakan Media Sosial

Kemenkominfo meberikan pelatihan anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Papua-Maluku terhadap media digital atau media sosial tentang Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika, dan Berdaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jun 2023, 14:34 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2023, 21:32 WIB
Kemenkominfo meberikan pelatihan anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Papua-Maluku terhadap media digital atau media sosial tentang Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika, dan Berdaya.
Kemenkominfo meberikan pelatihan anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Papua-Maluku terhadap media digital atau media sosial tentang Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika, dan Berdaya. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan.

Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Papua-Maluku terhadap media digital atau media sosial yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.

Kali ini tema pelatihan yang diusung 'Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika, dan Berdaya' yang dilaksanakan pada Senin (29/5/2023) secara daring melalui aplikasi zoom meeting.

Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 900 Peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMAN 59 Maluku Tengah, SMAN 51 Maluku Tengah, SMAN 32 Maluku Tengah, dan SMAN 9 Maluku Tengah.

Workshop Literasi Digital dibuka dengan narasumber pertama Pegiat Literasi Fajar Sidik mengenai Etika Digital.

"Masyarakat sangat perlu untuk mengerti mengenai urgensi etika digital, yang mana adanya perbedaan kultural dan etika di ruang internet," ujar Fajar, melalui keterangan tertulis, Senin (29/5/2023).

Dia menjelaskan, ruang lingkup etika digital mencakup kesadaran masyarakat akan tujuan penggunaan media digital. Selain itu, kata Fajar, adanya integritas yang tidak jauh dari kejujuran dalam penggunaan media digital.

"Lalu, tanggung jawab dalam penggunaan media digital yang tentu ada konsekuensi dari segala hal yang kita bagi di ranah digital. Dan terakhir, adanya kebajikan yang berarti memberikan manfaat pada masyarakat lain yang terpapar dari apapun yang kita bagi di media digital," kata dia.

 

Tips dan Trik Gunakan Media Sosial

Tidak Mencurigai Aktivitas Pasangan di Media Sosial
Ilustrasi Aktivitas di Media Sosial Credit: unsplash.com/Austin

Kemudian, Fajar memberikan tips dan trik untuk para pengguna digital, khususnya anak-anak.

"Ada beberapa hal yang harus adik-adik perhatikan, dalam memberikan materi atau bahan di media digital. Di antaranya, apabila adik-adik ingin menarik partisipasi masyarakat gunakan hastag yang berkaitan dengan kegiatan adik-adik," terang dia.

"Lalu, jika ingin berkolaborasi gunakan foto atau video yang sesuai dengan kegiatan yang berlangsung bersama komunitas yang terlibat," tutup Fajar.

Pada kesempatan yang sama, dilanjutkan dengan paparan mengenai Kecakapan Digital dari Pegiat Literasi Deddy Triawan.

"Cakap bermedia digital, berarti mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan media digital dengan baik sesuai dengan kebutuhan," tutur Deddy.

Kegiatan Literasi Digital juga diisi dengan paparan dari Public Figure Vizza Darra yang juga aktif juga di media sosial.

Vizza menjelaskan, dalam keseharian saat menggunakan sosial media, tentunya bukan hanya sekedar eksistensi, tetapi juga sudah menjadi kebutuhan.

"Disamping harus cerdik, tentu kita juga harus bijak dalam menggunakan sosial media. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, di antaranya jangan asal posting, kita harus memperhatikan juga siapa yang akan terpapar dari postingan kita dan bagaimana impact pada mereka," terang dia.

"Selain itu, bijak dalam memilih teman di social media karena tidak semua teman di sosial media akan memberikan reaksi atau notes yang baik terhadap postingan yang kita bagikan. Setelahnya, kita juga harus menjaga etika berkomunikasi, seperti kalimat dan kata-kata yang kita sampaikan hingga gambar yang tentu tidak melanggar norma-norma yang ada," jelas Vizza.

 

Workshop Literasi Digital Akan Terus Berlanjut

Ilustrasi media sosial. (Unsplash/stereophototyp)
Ilustrasi media sosial. (Unsplash/stereophototyp)

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang gimmick dan pembagian hadiah berupa uang elektronik pada peserta yang beruntung.

Selanjutnya akan diteruskan dengan Workshop Literasi Digital Berikutnya dilain hari dengan beragam tema yang tentu sangat akrab dengan kehidupan dan keseharian netizen asyik, diisi oleh para penggiat literasi yang sudah terpercaya dan berbakat di bidangnya.

Jadi, jangan sampai ketinggalan ya! Netizen Asyik bisa dapatkan informasi mengenai pendaftaran dan registrasi Workshop Literasi Digital daerah Papua dan Maluku di media sosial instagram @terasmaluku dan @seputarpapua.

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Ada pun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.

 

Status Literasi Digital Indonesia

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) beri pelatihan anak muda Maluku-Papua terhadap media digital atau media sosial yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) beri pelatihan anak muda Maluku-Papua terhadap media digital atau media sosial yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat. (Ist)

Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.

Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.

"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya