Liputan6.com, Jakarta- "Banjiri medsos dengan berita benar, bukan hoaks," begitu kata Elin Yunita Kristanti, Wakil Pemimpin Redaksi Liputan6.com, saat bicara di acara Fun Gathering Pegiat Cek Fakta Liputan6.com, Kamis (27/2). Acara ini digelar di Hall SCTV, Lantai 8 SCTV Tower, Senayan, Jakarta.
Medsos alias media sosial memang jadi tempat yang paling subur untuk penyebaran hoaks alias kabar dusta. Maka itu, membanjirinya dengan berita-berita benar dari sumber terpercaya bisa jadi efektif, sehingga tak ada lagi tempat untuk hoaks yang menyesatkan.
Fun gathering ini sendiri merupakan acara yang digelar Redaksi Liputan6.com yang dihadiri para pegiat cek fakta Liputan6.com yang berada di Jakarta.Tidak hanya dari Jakarta sebenarnya, para pegiat juga datang dari Bekasi, Tangerang, dan Bogor.
Advertisement
Redaksi Liputan6.com, yang berada di bawah naungan KapanLagi Youniverse (KLY) memang tengah aktif merangkul masyarakat untuk giat terlibat aktif dalam pemberantasan hoaks. Mereka inilah yang kami sebut sebagai "Pegiat Cek Fakta".
Ini sebuah gerakan cek fakta partisipatif, yang menggabungkan kekuatan media dan masyarakat untuk melawan kabar dusta yang menyebar di internet maupun lewat desas-desus di kehidupan nyata.
Bisa jadi, Liputan6.com merupakan satu-satunya media di indonesia yang melibatkan warga atau netizen dalam memerangi hoaks.
Saksikan Video Cek Fakta di Bawah Ini
Visi Sama: Memberantas Hoaks
Di acara fun gathering sendiri hadir tak kurang dari 150 orang pegiat cek fakta, yang selama ini telah berinteraktif dengan redaksi melalui sebuah grup whatsapp dengan Karmin Winata sebagai adminnya.
Maka itu, mereka yang datang punya visi sama. Mereka punya kepentingan sama, untuk memberantas hoaks yang terus berseliweran di sekitar kita.
Seorang hadirin, Naomi, mengungkapkan betapa kesalnya dia karena di beberapa komunitas ibu-ibu rumah tangga yang dia ikuti, begitu banyak bertebaran berita-berita dusta.
"Maka itu, saya datang ingin tahu lebih dalam kegiatan ini," ujarnya.
Advertisement
Peran Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam menangkal sekaligus memberangus hoaks memang sangat dibutuhkan. Sebab, media saja tak akan sanggup menghadapi penyebaran hoaks yang begitu masif.
Kemampuan media dalam memberantas hoaks tak sebanding dengan jumlah hoaks yang beredar baik di media-media yang tak mempunyai kredibilitas.Hoaks juga meneror lewat media sosial, seperti Facebook , Instagram, Twitter dan aplikasi pesan, salah satunya adalah Whatsapp.
Hal ini juga diungkap Irna Gustiawati, Pemimpin Redaksi Liputan6.com. "Kami, media, kewalahan menghadapi serangan hoaks yang luar biasa. Maka itu, kami membutuhkan sahabat-sahabat Liputan6.com sebagai pegiat cek fakta," ujarnya.
Agar perjuangan memberantas hoaks lebih moncer, Redaksi Liputan6.com siap membekali para pegiat cek fakta dengan berbagai "amunisi".
Ya, Liputan6.com akan mengadakan pelatihan untuk para pegiat cek fakta yang dilakukan sebulan sekali, setiap hari Kamis minggu kedua. Kelas ini akan digelar di kantor Liputan6.com, di Gondangdia, Cikini, Jakarta. Kelas ini terbuka untuk umum dengan jumlah kursi terbatas.
Yuk, bergabung sebagai pegiat cek fakta di Liputan6.com