Kena Guncangan Gempa Sukabumi, Puluhan Rumah di Bogor Rusak

Data sementara, di Desa Purwabakti terdapat 5 rumah rusak berat, 50 rumah rusak sedang dan 38 unit rusak ringan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 10 Mar 2020, 20:10 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2020, 20:10 WIB
gempa
Bangunan rumah di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang rusak akibat gempa Sukabumi, Selasa (10/3/2020). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa berkekuatan magnitudo 5 yang berpusat di Sukabumi, Jawa Barat menyebabkan kerusakan bangunan rumah di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Informasi yang didapat, ada dua desa di kecamatan yang berada di perbatasan wilayah Bogor dengan Sukabumi ini terdampak gempa, yakni Desa Purwabakti dan Cibunian.

Data sementara, di Desa Purwabakti terdapat 5 rumah rusak berat, 50 rumah rusak sedang dan 38 unit rusak ringan.

"Data ini sifatnya masih sementara karena masih didata dan di Kampung Garehong juga datanya belum masuk sebab susah sinyal," kata Sekretaris Desa Purwabakti, Wahyu saat dihubungi, Selasa (10/3/2020) malam.

Ia mengatakan, daerah yang terdampak gempa tersebar di beberapa kampung, di antaranya Kampung Campedak, Cipamubutan, Cisalak, Kuda Mulya, Cisalada, Cimanggu, dan Garehong.

"Ada sekitar 6 RW yang kena dampak. Mulai RW 4 sampai RW 10," ucap Wahyu.

Sementara itu, bagi rumahnya yang rusak ambruk diungsikan ke rumah tetangga. Sedangkan rusak sedang dan ringan sedang dalam perbaikan secara gotong royong.

"Sementara diungsikan. Kalau yang rusak ringan langsung diperbaiki pemiliknya," ujarnya.

Menurut Wahyu, informasi yang dia dapat di Desa Cibunian juga mengalami nasib serupa. Banyak bangunan rumah rusak akibat guncangan gempa.

"Iya informasinya desa tetangga, Cibunian juga sama. Cuma nggak tahu berapa jumlah bangunan yang rusak," kata dia.

Gempa ini juga membuat warga panik dan berhamburan keluar gedung. Guncangan dirasakan oleh warga di dalam gedung perkantoran Jalan Abdullah bin Nuh, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Salah satunya gedung Graha Pena. Para karyawan Radar Grup ini berhamburan keluar gedung saat merasakan goncangan.

"Gempa-gempa. Keluar semua," ucap Yogi Faisal, salah satu reporter surat kabar Harian Metropolitan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Meja dan Kursi Bergoyang

Yogi mengatakan, gempa yang terjadi sangat kuat dirasakan getarannya hingga membuat meja, kursi bergoyang, dan kaca lantai 4 gedung Graha Pena bergetar.

"Kami langsung berlari ke luar lewat tangga darurat. Goncangannya terasa selama kurang lebih 5 detik," ucap Yogi.

Seluruh karyawan berkumpul di luar gedung setelah gempa bumi mengguncang wilayah tersebut.

"Saya lihat, karyawan di gedung sebelah juga pada keluar, ramai membicarakan gempa," kata Yogi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya