Covid-19 Jadi Pandemi Dunia, Indonesia Bakal Lakukan Lockdown?

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yuri juga menjelaskan saat ini Indonesia akan meningkatkan kewaspdaan. Salah satunya meninjau bebas visa.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mar 2020, 07:09 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2020, 07:09 WIB
Kerabat Pasien Corona Depok Dibawa ke RSPI Sulianti Saroso
Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengenakan pakaian pelindung khusus saat menangani pasien yang diduga terinfeksi Corona di Gedung Mawar RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (2/3/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta WHO telah menetapkan virus corona, Covid-19 sebagai pandemi dunia. Sejumlah negara pun telah menerapkan putusan lockdown untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Namun bagi Indonesia, menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COFID-19) Achmad Yuri, saat ini belum membuka opsi lockdown untuk mencegahan covid-19. Dia menjelaskan jika dilakukan seperti Italia, masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa.

"Kita tidak akan membuka opsi Lockdown. Karena kalau dilockdown malah kita tiak bisa berbuat apa-apa," ungkap Yuri di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (12/3).

Namun keputusan tersebut belum final. Karena hal tersebut akan dikoordinasi kembali. "Tetapi tentunya ini akan menjadi keputusan bersama yang akan segara dikoordinasikan di tingkat kementerian," ungkap Yuri.

Sebelumnya Duta Besar RI untuk Italia Esti Andayani yang berada di Roma menyatakan, kebijakan lockdown dilakukan agar Covid-19 tidak menyebar karena aktivitas orang-orang yang berpergian. "Lebih fokus ke pencegahan, mengingat banyaknya orang yang bepergian dari satu wilayah ke wilayah lain."

Ia mengungkapkan, kondisi di Italia saat ini relatif kondusif. "Tidak ada panic buying," tegas Esti, kepada Liputan6.com, Rabu (11/3).

"Jika ada video yang kelihatan antre sebetulnya karena toko membatasi jumlah orang di dalam dan jarak antrean yang di luar untuk giliran masuk harus 1 meter atau paling tidak setengah meter," Esti menambahkan.

Menurutnya, situasi di Italia tidak mencekam seperti yang dibayangkan. Warga sebetulnya masih dibolehkan keluar rumah seperti untuk belanja persediaan pangan.

"Cuma jadi sepi dan lengang kalau di Roma. (Keluar rumah) Boleh untuk bekerja, ke klinik kesehatan dan membeli grocery," ungkap Esti.

Ia menilai, warga Italia sudah paham penularan Virus corona terjadi lewat kontak fisik dekat. Mereka yang ke restoran pun sudah saling memberi jarak, bahkan sebelum ada keputusan lockdown.

"Kemarin juga kalau ke restoran berempat diberi meja duduknya jauh-jauh," ujar Esti.

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kewaspadaan Bebas Visa

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yuri juga menjelaskan saat ini Indonesia akan meningkatkan kewaspdaan. Salah satunya meninjau bebas visa.

"Pertama kewaspadaan seluruh dunia meningkat. banyak negara yang kemudian meninjau kembali bebas visa pada kunjungan antarnegara. Kami tunggu kebijakan kemenlu seperti apa untuk kita," kata Yuri di Kontor Istana Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (12/4).

Seluruh dunia, kata dia, memberikan kemudahan pergerakan. Artinya setelah penetapan ini setiap orang tidak bisa sembarangan masuk. "Tujuannya mengurangi penyebaran," kata Yuri.

Oleh sebab itu seluruh negara harus bersiap-siap. Mulai dari sarana dan prasarana kesehatan untuk kepentingan. Seluruh negara akan menyiapkan berbagai macam perangkat.

"Mengamankan stok masker APD, masing-masing negara akan mengamankan jumlah yang dianggap cukup termasuk dalam konteks ini mengamankan jumlah kebutuhan kit laboratorium pemeriksaan," ungkap Yuri.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya