Gugus Tugas Virus Corona Jelaskan Gejala Awal Penderita Covid-19

Tim Pakar Gugus Penanganan Covid-19 Memahami Risiko Corona, Wiku Adisasmito menjelaskan bagaimana gejala yang timbul saat seseorang mulai diserang virus corona atau covid-19.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 18 Mar 2020, 11:21 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 11:21 WIB
Antisipasi Virus Corona di Stasiun Gambir
Calon penumpang kereta api mengenakan masker saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/01). Dalam rangka pencegahan Virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (persero) melakukan sosialisasi kepada penumpang dengan membagi-bagikan masker di stasiun Gambir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Tim Pakar Gugus Penanganan Covid-19 Memahami Risiko Corona, Wiku Adisasmito menjelaskan bagaimana gejala yang timbul saat seseorang mulai diserang virus corona atau covid-19.

"Gejala berawal demam. Demam itu reaksi tubuh untuk melawan. Kemudian biasanya tinggi sampai 38 derajat. Batuk kering dan sesak napas. Kalau ada gejala itu, maka harus waspada," tutur Wiku di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (18/3/2020).

Menurut Wiku, tubuh akan berupaya melawan kehadiran Covid-19. Bagi penderita dengan kondisi fisik yang sehat, data tahan tubuh sebagai antibodi akan dapat menekan pertumbuhan covid-19 sebagai antigen.

"Kondisi tubuh yang baik maka akan naik kembali. Kalau berperang maka akan menang dan sembuh. Belum tentu orang itu sadar terinfeksi virus ini," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Perlindungan Bagi yang Punya Penyakit

Untuk itu, lanjutnya, virus corona lebih rentan berkembang ke tubuh seseorang yang telah memiliki penyakit sebelumnya. Sebab daya tahan tubuhnya terbebani dengan sejumlah penyakit yang ada.

"Resikonya untuk orang-orang yang terkena, khususnya yang memiliki daya tahan tubuh rendah atau riwayat penyakit lainnya yang dapat memperburuk keadaan. Kalau kita pahami, masyarakat umum banyak yang sehat dan tidak sakit lainnya, maka tidak perlu panik. Khusus yang memiliki penyakit lainnya, itu yang memerlukan perlindungan," Wiku menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya