Dirut RSUP Persahabatan Sesalkan Dokter dan Perawatnya Diusir dari Tempat Kos

Menurut Rita, tidak benar bahwa dokter dan perawat RSUP Persahabatan diusir dari tempat kos tersebut.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 25 Mar 2020, 22:40 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2020, 22:40 WIB
Mengintip Ruang Isolasi Pasien Virus Corona di RSUP Persahabatan
Pengunjung melintasi ruang isolasi pasien virus corona atau COVID-19 di Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020). Saat ini RSUP Persahabatan tengah menangani 31 pasien dalam pemantauan dan pengawasan dari potensi terpapar virus corona. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan atau RSUP Persahabatan Rita Rogayah mengklarifikasi ihwal pemberitaan dokter dan perawatnya yang diusir dari tempat kos.

Menurut Rita, tidak benar bahwa dokter dan perawatnya diusir dari tempat kos tersebut.

"Sehubungan dengan berita perawat Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan yang diusir dari tempat kos, sebetulnya bukan demikian," ujar Rita melalui keterangan tertulisnya, Rabu (25/3/2020).

Rita menyebut, yang benar adalah dokter dan perawat RSUP Persahabatan memilih untuk pergi dengan sendirinya dari kosan yang mereka sewa. Menurutnya, lingkungan sekitar yang membuat dokter dan perawatnya memilih pergi.

"Perawat-perawat kami yang berada di lingkungan tempat tinggal merasa lingkungan sudah tidak nyaman dengan keberadaan mereka," ucap dia.

Rita pun menyesalkan adanya kejadian yang menimpa dokter dan perawatnya. Apalagi, di tengah pandemi virus corona Covid-19, para dokter dan perawat merupakan garda terdepan dalam melawan virus corona.

"Hal ini sebetulnya tidak perlu terjadi, karena perawat-perawat yang bertugas telah menggunakan apd-apd (alat pelindung diri) yang lengkap, sehingga mereka sebetulnya terhindar dari virus-virus Covid-19," kata Rita.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sudah Dapat Tempat Tinggal

Mengintip Ruang Isolasi Pasien Virus Corona di RSUP Persahabatan
Petugas keamanan berjaga di depan ruang isolasi pasien virus corona atau COVID-19 di Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020). Sebanyak 10 dari 31 pasien yang menjalani pemantauan dan pengawasan RSUP Persahabatan merupakan pasien rujukan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Rita mengatakan, kini dokter dan perawatnya itu sudah mendapatkan tempat tinggal yang baru.

Menurutnya, ada donatur yang bersedia memberikan tempat tinggal kepada mereka.

"Dengan adanya berita ini, telah banyak bantuan yang datang ke kami untuk memberikan tempat-tempat kepada perawat kami. Saya ucapkan terimakasih kepada semua para donatur yang telah membantu kami di RSUP Persahabatan," tutup Rita.

Sebelumnya, di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19, tenaga medis mulai dari dokter hingga petugas kebersihan rumah sakit, menjadi pejuang di garda terdepan dalam menolong masyarakat. Namun begitu, rasa takut selalu dapat mempengaruhi nurani tiap orang.

Seperti yang dialami dokter dan perawat di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur. Paramedis tersebut justru mendapat perlakuan tak menyenangkan karena tiba-tiba diusir dari kosan yang disewa.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhilah, membenarkan adanya aduan dan keluh kesah dari paramedis tersebut.

"Iya ada. Ya mereka kan sejak Rumah Sakit Persahabatan ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan itu, bukan hanya perawat, ada juga dokter, mahasiswa juga yang di situ, diminta untuk tidak kos di situ lagi," tutur Harif saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (25/3/2020).

Harif menduga, peristiwa itu ada kaitannya dengan rasa cemas dan ketakutan masyarakat terkait penyebaran virus Corona Covid-19. Meski disebut hanya beberapa dari perawat yang mengadu, dia menyayangkan adanya tindakan tersebut.

"Menurut saya tidak harus seperti itu. Justru dalam masa-masa begini ini, ada perawat ada dokter di lingkungan kita malah harusnya bersyukur. Bisa menjadi tempat bertanya, tempat konsultasi, ya kan. Karena mereka tahu banyak soal seperti ini, supaya tidak salah informasi. Bisa menjadi sumber informasi yang utama harusnya untuk di bidang kesehatan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya