Darurat Corona Covid-19, MUI Imbau Umat Islam Qunut Nazilah di Tiap Salat 5 Waktu

Selain itu, lanjut dia, masyarakat juga harus memperhatikan protokol kesehatan dalam beribadah. Salah satunya dengan menghindari kerumunan sekalipun atas nama agama.

oleh Muhammad Ali diperbarui 28 Mar 2020, 10:09 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2020, 10:09 WIB
Asrorun Niam Sholeh
Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Asrorun Niam Sholeh saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020) terkait ibadah di tengah merebaknya COVID-19. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Jumlah korban corona covid-19 terus bertambah dari waktu ke waktu. Data per Jumat 27 Maret 2020, jumlah pasien positif virus tersebut mencapai 1.046 orang, 87 meninggal dunia, dan 46 dinyatakan sembuh.

Menyikapi kondisi wabah yang semakin menggila, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat, khususnya umat Islam, untuk terus berkontribusi dalam mencegah corona covid-19 dengan cara ikhtiar lahir dan bathin.

"Ikhtiar bathin terus kita laksanakan adalah dengan cara meningkatkan keimanan, ibadah kepada Allah SWT, memperbanyak munajat. Dan dalam setiap kali pelaksanaan salat fardu diselingi doa kepada Allah dengan penuh khusyuk dan tawadhu, dan menambahkan dengan qunut nazilah yang dibaca secara khusus karena ada masalah yaitu covid-19," ujar Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Asrorun Niam Sholeh di Gedung BNPB, Jakarta, Sabtu (28/3/2020).

Selain itu, lanjut dia, masyarakat juga harus memperhatikan protokol kesehatan dalam beribadah. Salah satunya dengan menghindari kerumunan sekalipun atas nama agama.

Karena itu penting, tegas Asrorun, MUI mengingatkan terkait konten fatwa MUI tentang pedoman pelaksaaan ibadah dalam wabah covid. MUI bukan melarang masyarakat untuk melaksanakan ibadah di masjid, namun dengan menghindari kerumunan salah satu bentuk kontribusi nyata dalam menyelamatkan jiwa dari penyebaran virus corona covid-19.

"Ibadah yang dilaksanakan secara berkerumun seminimal mungkin dilarang dan dihindari semata untuk kepenting hifdhul annasi (menjaga manusia). Karena itu, mari bersama-sama memakmurkan bumi Allah dengan ibadah. Ibadah tidak hanya di masjid dan musala, tapi juga di rumah masing-masing," kata dia.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hikmah di Balik Corona

Asrorun mengungkapkan ada hikmah di balik pandemi corona covid-19. Di antaranya dapat mengeratkan hubungan dalam keluarga, terutama dalam menjalankan ibadah di rumah.

"Salah satu hikmahnya adalah penguatan ketahanan keluarga kita. Menguatkan pelaksanaan ibadah dari rumah. Kegiatan kita stay at home dengan meningkatkan pelaksanaan ibadah, menjaga jarak dan menghindari kerumunan." ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya