Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi (Balilatfo) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PTT) Eko Sri Haryanto menyebut, sudah sekitar 4.556 desa telah membentuk relawan desa tanggap Corona Covid-19.
Angka itu, menurut Eko, sekitar enam persen jumlah desa di seluruh Indonesia yang mencapai 74.953 desa.
Baca Juga
"Dan ini mungkin sekitar enam persen tapi kita terus pantau supaya relawan desa terus melakukan tindakan baik," ungkap Eko saat konferensi pers melalui live streaming, Minggu (5/4/2020).
Advertisement
Dia menjelaskan, relawan desa memiliki tugas begitu mulia. Pasalnya, kata Eko, para relawan inilah yang bertugas di garda terdepan untuk melindungi desanya dari paparan wabah Corona Covid-19.
Relawan desa ini dipimpin oleh kepala desa serta harus tunduk dan menerjemahkan peraturan pemerintah mengenai Corona Covid-19. Sementara wakil ketuanya adalah Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
"Dan sehingga perubahan anggaran akan memudahkan sehingga itu menjadi kunci dalam pembiayaan atau sistem anggaran di dalam desa," ucap Eko.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tugas Relawan
Eko menjelaskan, tugas relawan desa mesti bisa bekerja sama dengan pihak rumah sakit. Di samping juga kerjasama dengan puskesmas.
"Yang berikutnya menempatkan OPD di ruang isolasi. Nanti masyarakat bersama relawan mendata seluruh masyarakat," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Eko relawan desa juga bertugas menyiapkan logistik bagi para ODP yang diisolasi.
"Logistik bukan hanya bagi yang diisolasi, tapi mempersiapkan kepada masyarakat yang secara sosial terdampak ekonomi. Karena juga terikat dengan dampak ekonominya. Mereka juga terputus pekerjaannya karena mereka harus di rumah," kata dia.
Sementara bagi PDP, lanjut Eko, relawan desa bertugas untuk melaporkan mereka ke puskesmas maupun rumah sakit.
"Tugas lainnya juga mengenai pendataan arus penduduk masuk maupun keluar dari desa. Juga mengelola kendali informasi, jangan sampai masyarakat jadi cemas karena informasi-informasi tidak jelas, harus bisa menjelaskan," paparnya.
Relawan desa, kata Eko, juga harus memastikan di desanya tidak terjadi kerumunan baik itu kerumunan pagelaran budaya maupun keagamaan.
"Desa harus memulai membuat pranata sosial baru. Apa yang sesuai dengan kebutuhan di desa agar tidak memunculkan konflik sosial," pintanya.
"Contohnya aturan baru dalam menerima tamu, dalam pemakaman, dan juga mengenai keamanan lingkungan," imbuhnya.
Hal itu dilakukan guna meminimalisir konflik yang terjadi di desa imbas wabah Covid-19 ini. Misalnya penolakan pemaknaan bagi pasien positif Corona Covid-19.
"Para relawan desa juga diminta untuk terus menginformasikan kabar penting yang perlu diterima masyarakat mengenai Corona," jelas Eko.
Advertisement