Yasonna: Silakan Saja Gugat soal Kebijakan Pengeluaran Narapidana

Yasonna mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut dan dirinya akan mengikuti seluruh prosedur hukum yang harus dijalani ke depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2020, 03:27 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2020, 03:27 WIB
Menkumham Raker dengan DPR Bahas RKAKL dan RKP Tahun 2020
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mempersilakan pihak-pihak yang ingin menggugat dirinya atas kebijakan pengeluaran narapidana dan anak melalui program asimilasi dan integrasi. Karena itu terkait upaya pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19 di lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan negara, dan lembaga pembinaan khusus anak (LPKA).

"Bila ada yang menggugat kebijakan pembebasan warga binaan pemasyarakatan atau narapidana dan anak melalui program asimilasi dan integrasi karena mencegah pandemi Covid-19 di lapas, rutan, dan LPKA lewat jalur hukum, silakan saja," ujar Yasonna di Jakarta, Senin (27/4/2020).

Yasonna mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Dirinya akan mengikuti seluruh prosedur hukum yang harus dijalani ke depan.

"Saya akan mengikuti sesuai prosedur hukum pihak yang menggugat kebijakan yang dikeluarkan tersebut," kata dia seperti dikuti Antara.

Sebelumnya, Yasonna digugat ke pengadilan karena mengeluarkan kebijakan Permenkumham Nomor 10 Tahun 2020 tentang Asimilasi bagi 37.000 narapidana (napi) se-Indonesia yang dinilai memunculkan keresahan masyarakat.

"Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yakni Yayasan Mega Bintang, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), dan Lembaga Pengawasan dan Pengawalan Penegakan Hukum (LP3H) yang melakukan upaya hukum agar kebijakan Kemenham itu dicabut," kata Sekretaris Yayasan Mega Bintang, Arief Sahudi di Solo, Kamis (23/4/2020).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Meresahkan Masyarakat

Menurut Arief Sahudi, yang melatari Yayasan Mega Bintang dalam upaya hukum dengan menggugat Menkumham tersebut, karena dianggap kebijakan tentang asimilasi napi itu sudah meresahkan masyarakat.

"Banyak masyarakat yang komplain kepada Mega Bintang bahwa desa yang sebelumnya aman kini tidak aman lagi. Masyarakat sekarang harus menjaga kampungnya untuk beronda. Hal ini, dampak kebijakan program asimilasi itu," katanya pula.

Pihaknya berharap dengan gugatan tersebut dapat didengar oleh Menkumham dan segera mencabut kebijakan asimilasi itu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya