Pemprov DKI Atur Cara Pembelian Pangan Murah Melalui Online

Masyarakat yang menerima program pangan murah yakni pemegang KJP Plus, Kartu Pekerja Jakarta (KPJ), Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ).

oleh Ika Defianti diperbarui 30 Apr 2020, 17:42 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 17:42 WIB
Warga DKI Pemegang KJP Serbu Pasar Murah
Warga menunjukkan KJP dan kebutuhan pokok yang dibeli dari Program Pangan Murah di RPTRA Utakara Beriman, Jakarta, Kamis (20/6/2019). Program tersebut juga bertujuan meningkatkan gizi warga pemegang Kartu Lansia Jakarta, PPSU, PHL, PJLP, UMP, serta penghuni Rusun Pemda. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

 

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta telah menghentikan sementara program pasar murah selama pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta, Bambang Purwanto menyatakan, pihaknya telah mengatur mekanisme pembelian pangan murah. Salah satunya dengan pangan murah yang langsung diantar ke rumah warga.

"Warga cukup menunggu di rumah, nanti pangan yang dibeli, kami antar sampai ke rumah. (Lewat) ojek online (ojol)," kata Bambang saat dihubungi, Kamis (30/4/2020).

Dia menyatakan untuk biaya ojol tersebut rencananya ditanggung Pemprov DKI Jakarta. Sedangkan mekanisme pembayaran akan diatur BUMD milik Pemprov DKI yakni Bank DKI.

Masyarakat yang menerima program pangan murah yakni pemegang kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Pekerja Jakarta (KPJ), Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ).

Selain itu juga diberikan kepada petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), dan pegawai harian lepas (PHL), guru honorer, hingga penghuni rusun milik (rusunami).

"Sesegera mungkin dikirimkan. Saat ini hampir final, jika semua perangkat siap untuk digunakan," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jumlah Positif Corona

Sementara itu, jumlah pasien positif virus Corona atau Covid-19 di Jakarta mencapai 4.138 kasus pada Kamis (30/4/2019). Angka tersebut dikutip Liputan6.com berdasarkan website corona.jakarta.go.id.

Dalam website tersebut juga dituliskan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 412 orang, meninggal 381 orang, yang masih mendapatkan perawatan 2.073 orang dan isolasi mandiri ada 1.272 orang.

Selain itu jumlah pasien tersebut tersebar tersebar di lima kota administrasi di Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Untuk domisili pasien positif corona juga telah diketahui tersebar di 259 dari 267 kelurahan di Jakarta. Sedangkan kasus tertinggi berada di Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat dengan 97 kasus.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya