Jokowi: Pandemi Covid-19 Berdampak Peningkatan Defisit APBN

Jokowi pun meminta pada Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan hingga Menteri PPN/Kepala Bappenas untuk melakukan kalkulasi dengan cermat.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jun 2020, 10:34 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2020, 10:34 WIB
Presiden Jokowi menggelar upacara Hari Lahir Pancasila secara online, Senin (1/6/2020).
Presiden Jokowi menggelar upacara Hari Lahir Pancasila secara online, Senin (1/6/2020).

 

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Terkait perubahan postur APBN 2020, saya mendapat laporan bahwa berbagai perkembangan dalam penanganan covid, dan berbagai langkah strategis pemulihan ekonomi membawa konsekuensi adanya tambahan belanja yang berimplikasi pada meningkatnya defisit APBN," kata Jokowi saat rapat terbatas terkait Penetapan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Perubahan Postur APBN Tahun 2020 melalui siaran telekonference di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (3/6/2020).

Jokowi pun meminta pada Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa untuk melakukan kalkulasi dengan cermat. Agar prosedur APBN 2020 bisa terjaga.

"Saya minta menteri koordinator perekonomian, menkeu, bappenas, melakukan kalkulasi lebih cermat, detail, matang terhadap risiko fiskal kita ke depan," kata Jokowi.

Hal tersebut kata Jokowi bertujuan agar perubahan postur APBN berjalan sesuai prosedur. Yait transparan dan akuntable.

"Sehingga APBN 2020 bisa dijaga, dipercaya dan tetap kredibel," tegas Jokowi.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Merdeka.com

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya