Pentingnya Membangun Pemahaman Masyarakat pada Kerja Sama Bilateral Indonesia-China

Investasi tersebut harus menciptakan lapangan kerja lokal, mengaplikasikan transfer teknologi, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jun 2020, 22:50 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2020, 13:03 WIB
tka
Alat-alat pabrik milik PT OSS yang rencananya akan dipasang oleh 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) yang ditolak sebagian kelompok. Peralatan smelter ini terbengkalai karena tidak ada tenaga ahli yang akan memasangnya. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Pepatah tak kenal maka tak sayang turut berlaku dalam mempengaruhi persepsi masyarakat pada suatu hubungan bilateral antarnegara. Menurut Pengamat Hubungan Internasional Jona Widhagdo Putri, membangun pemahaman masyarakat Indonesia pada kerja sama bilateral Indonesia-China diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan kerja sama kedua negara untuk bersama-sama pulih secara ekonomi dari pandemi Covid-19 yang dialami dunia.

"Dalam tiga tahun terakhir, investasi China di Indonesia mengalami peningkatan khususnya pada sektor industri logam, industri listrik, dan pembangunan infrastruktur publik. Ekspor produk industri logam juga tetap bergeliat walau pada masa pandemi, hal ini sangat membantu ekonomi Indonesia yang tengah terdampak oleh covid-19," terang Jona saat dihubungi, Minggu (7/6/2020).

Sebelumnya, kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel disebut membawa dampak positif pada meningkatnya investasi China di Indonesia, khususnya di bidang industri pengolahan logam.

Di antaranya dengan pembuatan pabrik peleburan (smelter) yang mengolah bijih nikel menjadi feronikel atau nickel pig iron dan hilirisasi produk turunan lainnya seperti baja nirkarat (stainless steel) yang menambah nilai ekspor produk dari Indonesia secara signifikan.

Di sisi lain, investasi ini juga turut memicu polemik dengan rencana kedatangan 500 TKA China untuk pembangunan smelter di Kawasan Industri Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara.

Bagi Jona, melihat dalam tiga tahun terakhir peningkatan investasi China di Indonesia sebagian besar berada pada sektor industri logam, industri listrik dan pembangunan infrastruktur publik, maka dapat dipahami bahwa manajemen dan tim pakar serta teknisi dari China diperlukan untuk penyelesaian pembangunan proyek tersebut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Manfaat bagi Warga Lokal

Selain itu, penggunaan tenaga kerja asing dapat diperkenankan namun perlu dipastikan bahwa benar investasi tersebut menciptakan lapangan kerja lokal, mengaplikasikan transfer teknologi, membawa manfaat bagi warga lokal, menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Saya harap permasalahan ini dapat dilihat secara komprehensif. Kita semua harus mempunyai semangat yang sama untuk membangun Indonesia menjadi negara dan bangsa yang lebih maju. Rakyat Indonesia harus lebih mendapatkan manfaat dari kerja sama bilateral yang terjalin. Indonesia dapat menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah maju di China untuk kemajuan Indonesia," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya