Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta calon perwira remaja (capaja) TNI-Polri cepat merespon perubahan dunia serta berpikir inovatif. Pasalnya, tantangan global ke depan tidaklah mudah dan jauh lebih kompleks.
"Para perwira TNI dan Polri masa depan harus memiliki sikap mental dan cara kerja yang tidak biasa-biasa saja. Harus semakin cerdas dan lincah dalam menghadapi perubahan, cepat beradaptasi dan selalu berpikir inovatif," jelas Jokowi saat memberikan pembekalan terhadap para capaja secara virtual, Rabu (8/7/2020).
Baca Juga
Menurut dia, tantangan global ke depannya akan jauh lebih dinamis dan lebih berat dari sebelumnya. Hal ini disebabkan dunia yang berubah dengan cepat dan distrupsi teknologi telah berdampak kepada semua sektor kehidupan.
Advertisement
"Penerapan otomatisasi, AI (Artificial Intelligence) dan big data mengalami percepatan dan semakin dipercepat oleh terjadinya pandemi Covid-19 sekarang ini," jelasnya.
Jokowi menyebut teknologi militer pun saat ini sudah berkembang dengan cepat dengan menggabungkan instrumen persenjataan dengan kecerdasan buatan. Sehingga, para perwira TNI-Polri mau tak mau dituntut untuk menguasi teknologi.
"Teknologi otomatisasi dan teknologi sensor yang mengarah pada penginderaan jarak jauh semakin canggih, komputasi kuantum juga telah mengarahkan pada sistem senjata yang otonom serta pertahanan siber," tuturnya.
Selain itu, Jokowi menuturkan bahwa tantangan kejahatan yang dihadapi oleh perwira kepolisian juga semakin berat. Sebab, kejahatan kini menggunakan teknologi canggih yang menghubungkan lintas negara.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tak Bekerja Monoton
Dia mengakui bahwa hak tersebut sangat berat namun tetap diperlukan mitigasi dan antisipasi. Untuk itu, para calon perwira remaja TNI-Polri diminta untuk tak bekerja secara monoton dan biasa-biasa saja.
"Saudara-saudara wajib untuk terus belajar, belajar sendiri maupun belajar melalui insititusi. Kita tidak bisa lagi berpikir dengan cara biasa-biasa saja, tidak bisa lagi menggunakan cara bekerja yang monoton, tidak bisa lagi dengan kemampuan yang standar-standar saja," tutur Jokowi.
Â
Advertisement