Menristek: Di Tengah Pandemi, Jangan Sampai Stunting Jadi Bencana Baru

Situasi pandemi ini berdampak terhadap kondisi kesehatan masyarakat Indonesia terutama pada kelompok rentan seperti ibu dan anak.

oleh Yopi Makdori diperbarui 10 Jul 2020, 16:06 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2020, 16:06 WIB
Bambang P. S. Brodjonegoro
Menristek Bambang P. S. Brodjonegoro menyampaikan, kementeriannya tengah melakukan uji klinis terhadap jahe merah, jambu biji, dan minyak kelapa murni untuk COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (3/5/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan program peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia selama masa pandemi harus terus didorong. Karena dalam kondisi apapun, pencapaian prioritas nasional tersebut akan selalu dipantau.

Menurutnya sejak Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh World Health Organization (WHO), situasi ini berdampak terhadap kondisi kesehatan masyarakat Indonesia terutama pada kelompok rentan seperti ibu dan anak.

“Selain pemenuhan kebutuhan di masa pandemi, nutrisi untuk pencegahan stunting juga harus menjadi perhatian. Jangan sampai stunting menjadi bencana baru dengan dampak yang lebih besar di masa depan," lata Bambang dalam ‘Forum Diskusi Kolaborasi Penelitian dan Teknologi untuk Mendukung Gizi Anak di Masa Pandemi’ di Auditorium LIPI, Gedung Widya Graha Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta (8/7/2020).

Dia menambahkan, pihaknya mendapat gambaran bahwa hampir semua daerah yang terkonfirmasi kasus COVID-19 memiliki prevalensi stunting sedang bahkan tinggi. Sehingga penanganan dan pelayanan kesehatan dan gizi dalam situasi Pandemi Covid-19 menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya masalah gizi yang lebih besar. 

LIPI dan Danone SN telah melakukan inisiasi kerja sama sejak bulan April 2020, mengembangkan produk makanan sehat untuk pemenuhan nutrisi melalui pemanfaatan teknologi pangan. Biskuit Probarz dan Mie Aitamie, merupakan dua makanan sehat yang diproduksi di fasilitas produksi Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna LIPI di Subang, Jawa Barat dengan dukungan penyediaan bahan baku dan bahan pendukung berupa susu dan bahan fortifikan, yang meliputi premix, vitamin dan mineral dari Danone SN.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kolaborasi Riset

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko menjelaskan sebagai hub untuk kolaborasi riset, fasilitas LIPI terbuka bagi publik untuk dimanfaatkan, dengan menerapkan konsep triple helix.

“Kerja sama ini diharapkan dapat membantu lebih banyak masyarakat, terutama ibu dan anak mendapatkan produk makanan bernutrisi yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan dalam masa pandemi. LIPI berupaya menjadi hub untuk kegiatan riset serta aktivitas kreatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Kami membuka semua infrastruktur, jaringan, dan SDM peneliti untuk bisa dimanfaatkan oleh semua pihak termasuk industri,” terang Laksana Tri Handoko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya