Jokowi Minta Waspadai Penyebaran Corona di Pesantren dan Sekolah Berbasis Asrama

Jokowi meminta agar aktivitas di sekolah berbasis asrama dilakukan secara hati-hati dengan menerapkan protokol kesehatan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 13 Jul 2020, 18:06 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2020, 18:06 WIB
Presiden Jokowi dan Kepala BNPB Doni Monardo, Minggu (5/1/2020).
Presiden Jokowi dan Kepala BNPB Doni Monardo, Minggu (5/1/2020). (foto: biro pers setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan pendidikan berbasis asrama rentan terhadap penyebaran virus corona (Covid-19). Dia meminta jajarannya memberikan atensi khusus terhadap sekolah berbasis asrama, termasuk pesantren.

"Pesan Bapak Presiden terkait dengan kegiatan pendidikan yang berbabasis asrama. Sehingga ini harus menajdi atensi semuanya," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (13/7/2020).

Doni mengatakan atensi tersebut diberikan Presiden Jokowi pasca Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Sebanyak 1.280 orang yang terdiri dari siswa, staf, dan keluarganya tertular virus corona.

Untuk itu, dia meminta agar aktivitas di sekolah berbasis asrama dilakukan secara hati-hati dengan menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, asrama rentan menjadi tempat penyebaran virus corona.

"Ini juga diingatkan semua boarding school termasuk pesantren untuk hati-hati. Sekali lagi hati-hati dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan berbasis asrama," ujarnya.

"Karena kalau ada satu orang saja yang terpapar (Covid-19), maka potensi terpapar yang lain pun sangat tinggi," sambung Doni.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kegiatan Pendidikan Berlanjut

Sebelumnya, kluster Secapa TNI AD menyumbang penambahan kasus baru positif virus Corona Covid-19 tertinggi di Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada 29 Juni lalu. Kendati begitu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto memastikan bahwa tak ada penularan virus corona keluar dari lingkungan Secapa TNI AD.

Pasalnya, menurut Yurianto, Kompleks Pusdik Secapa TNI AD di Bandung itu telah dilakukan karantina wilayah atau lockdown pascaditemukannya kasus positif Covid-19.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, kegiatan pendidikan di Secapa AD masih tetap berlanjut sesuai kurikulum.

"Jadi di dalam kegiatan sehari-hari sesuai jadwal mereka, kita isolasi mereka, tapi bukan di dalam barak saja, tetap keluar (barak), kepada setiap mereka kita belikan obat, kita awasi mereka saat istirahat juga," kata Jenderal Andika di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu 11 Juli 2020.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya