Liputan6.com, Jakarta - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah menyebut, ada lima klaster yang menyumbang kasus positif virus corona terbanyak di Indonesia. Permukiman padat penduduk ada di posisi pertama klaster penularan Covid-19.
"Misalnya klaster di DKI Jakarta, Jawa Timur juga sama bahwa klaster tertinggi berasal dari permukiman atau local transmission," ujarnya dalam Talk Show Telaah Pergeseran Pemetaan Zonasi Risiko Covid-19, Senin (3/8/2020).
Pada klaster permukiman ini, penularan terjadi mulai dari lingkungan keluarga. Kemudian menularkan kepada orang lain di tempat perbelanjaan atau kegiatan sosial.
Advertisement
"Artinya, ada seseorang yang positif kemudian mungkin yang dia tulari keluarganya, keluarganya mungkin sudah keburu belanja ke warung, ikut arisan misalnya. Akhirnya menulari ke orang lain di wilayah yang sama," jelasnya.
Setelah permukiman, ada klaster pasar dan tempat pelelangan ikan. Dewi menyebut, klaster ini menyumbang kasus positif Covid-19 cukup banyak di tanah air. Namun, dia tak merinci jumlah kontribusi kasusnya.
Klaster ketiga adalah fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit. Di fasilitas pelayanan kesehatan, penularan terjadi saat pasien datang dengan keluhan gejala Covid-19 bertemu dengan tenaga medis.
"Keempat klaster perkantoran, ini salah satu yang menyumbang angka kasus," ucap Dewi.
Klaster terakhir yakni rumah ibadah. Dewi mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 saat mendatangi rumah ibadah atau kegiatan keagamaan lain, seperti pengajian dan tahlilan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Klaster Lain
Selain lima klaster tersebut, ada beberapa klaster yang turut menambah kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Beberapa klaster tersebut antara lain, panti asuhan, apartemen, kos-kosan, pesantren, komunitas olahraga, tempat wisata, tempat hiburan, pernikahan, dan transportasi umum.
Advertisement