Lakukan Tes Masif Covid-19, Anies Minta Setiap Warga Kooperatif

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, Dinas Kesehatan akan melakukan melakukan tracing Covid-19 ke masyarakat secara masif.

oleh Ika Defianti diperbarui 14 Sep 2020, 13:47 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2020, 17:03 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Dinas Kesehatan akan melakukan tracing ke masyarakat atau active case finding secara masif, demi menekan penyebaran Covid-19.

Menurut dia, hal ini akan dilakukan melalui puskesmas setempat. Dia juga mengimbau agar masyarakat kooperatif saat pelaksanaan tes Covid-19 tersebut.

"Setiap masyarakat yang ditemui dalam kegiatan wajib untuk menerima kegiatan testing untuk menyelamatkan yang bersangkutan," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Minggu (13/9/2020).

Selain itu, dia mengimbau agar semua warga tetap melaksanakan isolasi terkait Covid-19 di lokasi yang telah ditentukan.

Yakni mulai dari RS Darurat Wisma Atlet, rumah penginapan, ataupun wisma yang ditunjuk oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 nasional.

"Bila ada kasus positif yang menolak diisolasi di tempat buang telah ditentukan akan dilakukan penjemputan oleh petugas kesehatan dan aparat penegak hukum," minta Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan isolasi di tempat yang telah ditentukan tersebut untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di kluster rumah tangga.

Selain itu, Anies menyebut banyak masyarakat yang tidak paham terkait pelaksanaan isolasi secara mandiri di rumah.

"Ini sudah terjadi tidak semua kita memiliki pengetahuan pengalaman untuk kita bisa menjaga agar keseharian nya tidak menularkan kepada orang lain," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perkantoran

Jakarta Bersiap Perketat PSBB
Warga menggunakan masker berjalan di JPO kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Guna meredam peningkatan kasus aktif COVID-19, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan kembali memperketat PSBB mulai pekan depan, 14 September 2020. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kasus penularan virus corona atau Covid-19 paling banyak terjadi di perkantoran.

Hal ini disampaikan saat dirinya mengumumkan pemberlakukan PSBB Jakarta secara ketat untuk mengendalikan virus Covid-19, hari ini di Balaikota DKI, Jakarta, Minggu (13/9/2020).

"Saat ini kita menyaksikan justru kasus terbanyak dari kejadian-kejadian yang sekarang bermunculan adalah dari perkantoran," kata Anies.

Dengan kondisi tersebutlah, dia melakukan pengetatan di sektor perkantoran saat penerapan PSBB, guna mencegah penyebaran viruss Covid-19 ebih masif.

"Itulah sebabnya dalam PSBB mulai 14 September ini, fokus utama kita adalah pembatasan di arena perkantoran-perkantoran," ungkap Anies.

Salah satu yang diminta Anies, adalah perkantoran bisa menerapkan work from home (WFH). Meski demikian, memang ada 11 sektor yang masih boleh beroperasi.

"Ada sebelas sektor usaha yang tetap boleh beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan secara tepat dan membatasi kapasitas (karyawan) 50 persen," jelas Anies.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya