Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, tingkat kepercayaan masyarakat kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19 sebanyak 60 persen. Dia menyebut angka ini lebih tinggi dibandingkan kepuasan publik terhadap Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Hal ini disampaikan Burhanuddin dalam konferensi pers Rilis Survei Nasional tentang Mitigasi Dampak Covid-19. Survei digelar pada 24-30 September 2020.
Baca Juga
"Trust terhadap Presiden dalam menangani Covid masih lumayan, yang mengatakan cukup percaya dan sangat percaya itu 60 persen terhadap Pak Jokowi," kata Burhanuddin dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (18/10/2020).
Advertisement
"Terhadap Pak Terawan itu lebih rendah, sekitar 45 persen," sambungnya.
Berdasarkan hasil survei, jumlah respondem yang menyatakan cukup percaya kepada Jokowi sebanyak 57,7 persen. Sementara, responden yang sangat percaya 3 persen.
Kemudian, responden yang tingkat kepercayaannya biasa saja 24,1 persen dan tidak percaya 12,7 persen. Responden yang sangat tidak percaya 1,8 persen.
Sedangkan, responden yang sangat percaya kepada Terawan hanya 1 persen. Responden yang cukup percaya sebanyak 44,6 persen, biasa saja 30,9 persen, tidak percaya 15 persen, dan sangat tidak percaya 2 persen.
"Tetapi masih lebih baik dibandingkan apa yang muncul di Twitter itu kan Saya kira tidak nyampe 20 persen terhadap Pak Terawan," tutur Burhanuddin.
Dia juga mengungkapkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah pusat dalam mencegah penyebaran Covid-19 cukup besar di angka 60,5 persen. Adapun responden yang kurang puas 29,2 persen, tidak puas sama sekali 3,8 persen, dan sangat puas 5,8 persen.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pengaruh Penyaluran Bansos
Burhanuddin mengatakan, tingkat kepuasan ini salah satunya dipengaruhi sejumlah bantuan sosial (bansos) yang disalurkan pemerintah pusat kepada masyarakat terdampak pandemi. Mereka yang puas terhadap kinerja pemerintah pusat di masa pandemi biasanya berpendidikan dan berpenghasilan rendah.
"Jadi kalau pendidikannya rendah, pendapatan yang rendah cenderung puas salah satunya ada bansos, ada program-program mitigasi dampak ekonomi Covid-19," jelas dia.
Sebagai informasi, survei menggunakan kontak telepon kepada responden karena situasi pandemi corona. Survei menggunakan asumsi simple random sampling, dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelpon sebanyak 5.614 data. Sedangkan, yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1.200 responden.
Advertisement