Laporan TGPF Intan Jaya Rampung, Diserahkan ke Menko Polhukam Rabu 21 Oktober

Benny mengaku, sebenarnya laporan TGPF sudah disiapkan untuk diserahkan hari ini. Namun jadwal padat Mahfud, mengharuskan penyerahan laporan mundur dua hari ke depan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 19 Okt 2020, 12:54 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2020, 12:54 WIB
Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya yang terluka akibat ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata Papua telah dievakuasi ke Jakarta.
Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya yang terluka akibat ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata Papua telah dievakuasi ke Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) merampungkan laporan investigasinya di Intan Jaya, Papua. Menurut Ketua Tim Investigasi TGPF Intan Jaya Benny Mamoto, laporan final tersebut akan diserahkan lusa ke Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md.

"Tim diagendakan untuk bertemu Pak Menko pada hari Rabu (21 Oktober 2020) untuk menyerahkan hasil investigasi lapangan oleh TGPF Intan Jaya," ujar Benny Mamoto, Senin (19/10/2020).

Benny mengaku, sebenarnya laporan sudah disiapkan untuk diserahkan hari ini. Namun jadwal padat Mahfud, mengharuskan penyerahan laporan mundur dua hari ke depan.

"Ini diundur karena pertimbangan jadwal Menko yang sangat padat," jelas dia.

Benny mengatakan, hari ini Mahfud menghadiri dua rapat dengan presiden, dan memimpin beberapa rapat terkait pembahasan peraturan omnibus law, serta rapat koordinasi Kemenko Polhukam.

Laporan hasil investigasi penembakan di Intan Jaya, Papua selesai sejak 17 Oktober 2020. Laporan memuat informasi dan fakta-fakta yang didapatkan dari 42 saksi atau narasumber.

"Laporannya ada pada saya, jadi mohon bersabar sedikit, akan saya serahkan dan diumumkan Pak Menko pada Rabu lusa," tandas Ketua TGPF ini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Anggota sempat diserang KKB

TGPF
Investigasi rampung, Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Penembakan Intan Jaya kembali ke Jakarta. (Liputan6.com/Fachrur Rozie))

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk kasus penembakan di Kabupaten Intan Jaya bentukan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa membenarkan hal tersebut.

"Info sementara benar. Terjadi pengadangan oleh KKB setelah lakukan olah TKP di Hitadipa menuju Sugapa," kata Suriastawa saat dikonfirmasi, Jumat (9/10/2020).

Menurut dia, serangan KKB tersebut memakan 2 korban yang berasal dari 1 militer dan 1 tim investigasi.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menduga, penembakan terhadap rombongan TGPF bentukan Kemenko Polhukam pada Jumat (9/10/2020) dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker.

Meski sebelumnya TGPF sempat mengalami gangguan dan penembakan pada Jumat (9/10/2020) usai mendatangi tiga tempat kejadian perkara (TKP), tidak menyurutkan target pemeriksaan.

"Ini kami lakukan sampai malam, jadi target akan terus kami kejar hingga tercapai," kata Ketua TGPF Benny Mamoto dari Intan Jaya, Papua, dalam pernyataan tertulis yang dikutip dari Antara, Minggu (11/10/2020).

Pada hari ini, TGPF juga berhasil meyakinkan keluarga pendeta Yeremia Zanambani untuk melakukan autopsi dan menandatangani berita acara pemeriksaan (BAP) dari pihak kepolisian.

Sebelumnya pihak keluarga korban tidak mau menandatangani BAP dari pihak kepolisian, sementara autopsi akan dilakukan pada kesempatan lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya