Cegah Penyebaran Covid-19, DPRD dan Pemprov DKI Bahas Anggaran di Puncak Bogor

Hadameon menjelaskan saat pelaksanaan rapat, jendela dalam ruangan tersebut akan dibuka. Hal tersebut guna adanya sirkulasi udara di lokasi tersebut.

oleh Ika Defianti diperbarui 21 Okt 2020, 11:42 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2020, 11:22 WIB
20151120-Gedung DPRD DKI Jakarta
(Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Komisi B DPRD DKI Jakarta membahas Rencana Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD 2020 bersama Pemprov DKI Jakarta di Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Berdasarkan surat yang ditandatangani oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, rapat tersebut dilaksanakan pada Rabu (21/10/2020) pukul 09.00 WIB. Rencananya rapat tersebut hanya berlangsung dalam satu hari.

Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dewan DKI Jakarta Hadameon Aritonang membenarkan adanya kegiatan rapat tersebut.

Hadameon mengatakan, hal tersebut guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. "Di Grand Cempaka (Kabupaten Bogor). Perlu ruang terbuka untuk antisipasi penyebaran Covid-19," kata Hadameon saat dihubungi, Rabu (21/10/2020).

Dia menjelaskan saat pelaksanaan rapat, jendela dalam ruangan tersebut akan dibuka. Hal tersebut guna adanya sirkulasi udara di lokasi tersebut.

"Kalau kantor kan tertutup semua, tak ada jendela, kaca semua. Kalau di sini (puncak) kan bisa," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Bertambah

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyatakan ada penambahan sebanyak 964 kasus pada Selasa (20/10/2020).

Dari penambahan tersebut, jumlah total kasus positif Covid-19 di Ibu Kota sudah mencapai 96.217 orang. Sedangkan 81.107 orang telan dinyatakan sembuhdengan tingkat kesembuhan 84,3 persen.

"Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta sampai saat ini sebanyak 13.024 (orang yang masih dirawat / isolasi)," kata Dwi dalam keterangan tertulis.

Selain itu sebanyak total 2.086 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,2persen dengan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,5 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya