Depok Siapkan Rumah Isolasi Mandiri Bagi Pasien Covid-19

Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat menyediakan rumah isolasi bagi pasien Covid-19 di Pondok Cina, Kecamatan Beji.

oleh George Genesis diperbarui 24 Okt 2020, 12:44 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2020, 12:44 WIB
Gerakan Senam Pagi Bersama OTG Covid-19 di Rumah Singgah Karantina Covid-19 Kabupaten Tangerang
Pasien orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 mengikuti senam pagi bersama tenaga medis dari atas balkon di Rumah Singgah Karantina Covid-19 Kabupaten Tangerang, Selasa (26/5/2020). Rumah singgah berkapasitas 100 orang, rutin melakukan senam pagi setiap hari pukul 08.00 WIB. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat menyediakan rumah isolasi bagi pasien Covid-19 di Pondok Cina, Kecamatan Beji.

Rumah tersebut bisa digunakan pada awal November 2020 mendatang, sebab sedang dipersiapkan terlebih dahulu.

Koordinator Komunikasi Publikasi Penanganan Gugus Tugas Covid 19 Kota Depok, Sidik Mulyono mengatakan rumah isolasi pasien Covid-19 tersebut hasil dari kerja sama dengan Health Care Barisan Bangun Negeri (BBN).

"Rumah singgah dikhususkan untuk pasien yang hasil swabnya positif. Nanti akan di pantau secara berkala sama Puskesmas UPTD Kemiri Muka," ujar Sidik di Depok, Sabtu (24/10/2020).

Kata Sidik, peran Komunitas memang sangat penting dalam membantu pemerintah memangani pasien Covid-19.

Sementara, Perwakilan Tim BBN, Mada mengatakan, pihaknya juga akan terus memantau perkembangan pasien bersama tim dokter dari pemerintah.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dapat Tampung 15 Pasien

Ia menambahkan, rumah singgah ada dua lantai dan dapat menampung pasien sebanyak 15 orang.

"Semua kita sediakan secara gratis, makanan, minum, dan obat, demi kesembuhan pasien," tutup Mada.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya