Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan serangkaian kegiatan pertemuan di Washington DC pada Senin (16/11). Didampingi Wakil Menteri Luar Negeri, Wakil Menteri BUMN II, Dubes RI untuk Amerika Serikat, dan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional, Luhut bertemu CEO Conservation International M. Sanjayan, Managing Director International Monetary Fund Kristalina Georgieva, President of World Bank David Malpass dan United States Trade Representatives (USTR) Robert Lighthizer.Â
Dalam pertemuan itu, CEO CI membahas tentang peluang co-funding bersama dengan mitra swasta untuk program konservasi dan restorasi untuk kredit karbon baik di kawasan pesisir dan darat.
Baca Juga
Sanjayan mengakui bahwa Indonesia adalah salah satu negara kunci karena aset hutan yang dimiliki, selain Brazil dan Republik Demokratik Kongo. Dia menyebut Indonesia sebagai yang terbaik menangani aset tersebut.Â
Advertisement
Selain itu, terkait penanganan pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi nasional, dan upaya Indonesia menjaga dan memperbaiki kondisi lingkungan hidupnya, Luhut membahasnya dengan MD IMF dan Presiden World Bank.
Mendegar penjelasan Luhut, kedua pejabat yang ditemui pun menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah progresif yang telah dilakukan Indonesia. IMF pun secara khusus menyebut negara adalah negara yang berhasil menerapkan disiplin fiskal yang baik, sehingga pada saat krisis bisa mengeluarkan stimulus tanpa meningkatkan beban hutang secara signifikan.
Sementara itu Presiden World Bank menyampaikan bahwa dirinya senang bisa mendapatkan penjelasan mengenai UU Cipta Kerja, yang menurut dia akan memberikan manfaat yang besar bagi rakyat Indonesia.
"Saya sangat senang bisa mendiskusikan Omnibus Law tentang Penciptaan Kerja dengan Menteri Pandjaitan implementasinya akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia," sebut David Malpass.
Pada pertemuan dengan USTR Robert Lighthizer, Menko Luhut menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang baik sehingga GSP Review dapat diselesaikan. Perpanjangan GSP itu memberikan peluang bagi lapangan kerja dan kesempatan bagi banyak sekali UKM di Indonesia.
Lighthizer menyampaikan dirinya senang atas kerja sama yang baik dalam proses negosiasi. Semula dirinya memperkirakan pencabutan GSP yang dilakukan kepada India dan Turki juga akan dilakukan kepada Indonesia.
Tapi karena kerja sama yang baik, justru hal ini dapat diselesaikan dengan baik. Dirinya juga menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia akan selalu menjadi mitra strartegis bagi AS dalam ekonomi maupun geopolitik sehingga berharap pembicaraan yang lebih luas dan strategis dapat dilakukan kemudian hari.
Disamping pertemuan-pertemuan diatas, Menko Luhut juga melakukan social gathering dengan para tokoh dari Partai Republik dan Demokrat.
"Pertemuan hari ini menurut saya luar biasa, karena tidak saya duga begitu baik respons dari pertemuan-pertemuan sepanjang hari ini, baik di World Bank, IMF, Asia Group, maupun tadi dengan USTR yang menjadi pokok kunjungan kita, dan yang terakhir makan malam ini, bahwa yang hadir itu betul-betul mencerminkan kehadiran dari kedua partai, dan kita betul-betul berkawan," ujar Luhut.
Â
(*)
Â
Â