Jokowi Soal Kehalalan Vaksin Covid-19: Kemenag dan MUI Diikutkan Sejak Awal

Jokowi menyatakan, program vaksinasi Covid-19 akan dilakukan mulai Januari 2021 dan diberikan secara gratis kepada masyarakat.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Des 2020, 17:47 WIB
Diterbitkan 16 Des 2020, 17:47 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi memimpin RapatTerbatas mengenai Rencana Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/10/2020). (Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, bahwa Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah dilibatkan sejak awal untuk memastikan kehalalan vaksin Covid-19. Dia memastikan bahwa vaksin yang akan disuntikkan sudah terjamin keamanan dan kehalalannya.

"Mengenai kehalalan vaksin, ini sudah sejak awal kita mengikutkan Kementerian Agama, MUI juga sudah diikutkan ke sana dan ini keadaaan darurat yang semuanya tahu," kata Jokowi saat memberikan bantuan modal kerja kepada pedangang kecil dan mikro di Halaman Istana Merdeka Jakarta, Rabu (16/12/2020).

Dia mengatakan, program vaksinasi Covid-19 akan dilakukan mulai Januari 2021 dan diberikan secara gratis kepada masyarakat. Jokowi menyebut, setidaknya 182 juta masyarakat harus divaksinasi untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunitas.

"Tapi ini (vaksinasi) memang perlu tahapan-tahapan, Januari berapa juta, Februari berapa juta, Maret berapa juta, April berapa," ujarnya.

Adapun para dokter, perawat, serta tenaga kesehatan lainnya akan diprioritaskan untuk mendapat vaksin Covid-19 lebih awal. Kelompok prioritas penerima vaksin lainnya yakni, TNI-Polri dan guru.

"TNI dan Polri karena beliau-beliau ini menjaga kedaulatan negara TNI. Polri menjaga ketertiban dan keamanan negara. Ini juga perlu didahulukan. Setelah itu, ke guru, setelah itu semuanya kita akan mendapatkan vaksinasi," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Vaksin Covid-19 untuk Indonesia

Jokowi Tinjau Fasilitas Produksi Vaksin Covid-19 di Bio Farma
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020). Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

Sebelumnya, pemerintah menetapkan enam jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan di Indonesia untuk mengatasi pandemi corona. Keenam jenis vaksin tersebut antara lain, yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.

Seperti diketahui, pemerintah sendiri telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac, China. Vaksin yang baru tiba ini merupakan bagian dari pengadaan tahap pertama sebanyak 3 juta dosis. Vaksin Covid-19 Sinovac ini berjenis SARS-CoV-2 yang telah diinaktivasi.

Sebelum disuntikkan ke masyarakat, vaksin harus terlebih dahulu melalui beberapa tahapan dan harus mengantongi izin Emergency Use of Authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Hal ini guna menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Jokowi juga siap menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin Covid-19. Dia ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa vaksin Covid-19 terjamin keamananannya.

"Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama di vaksin pertama kali. Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman," tutur Jokowi di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu siang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya