Polri: Identifikasi Korban Sriwijaya Air dengan DNA Jadi Jalan Terakhir

Kepala Pusat Inafis Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Hudi Suryanto, menuturkan mengidentifikasi jenazah korban Sriwijaya Air paling cepat dengan sidik jari.

oleh Muhammad Ali diperbarui 13 Jan 2021, 07:09 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2021, 07:09 WIB
Hari Keempat, Petugas Gabungan Kembali Evakuasi Korban Sriwijaya Air
Prajurit TNI meletakan kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Tim SAR kembali membawa secara berkala temuan korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak empat korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 teridentifikasi dengan pencocokan sidik jari karena penggunaan sampel DNA memerlukan waktu yang lama, yakni sekitar 1-2 minggu.

"Penggunaan DNA nanti merupakan jalan terakhir yang digunakan oleh tim DVI untuk mengidentifikasi korban (Sriwijaya)," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Rusdi Hartono di RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto, Jakarta, Selasa 12 Januari 2021 yang dikutip dari Antara.

Secara terpisah, Kepala Pusat Inafis Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Hudi Suryanto, menuturkan mengidentifikasi jenazah disebut paling cepat dengan sidik jari sehingga apabila dimungkinkan, metode itu yang lebih dulu digunakan.

Jika hasil tes DNA keluar nanti dengan hasil yang sama dengan pencocokan sidik jari, kata dia, maka semakin menguatkan identifikasi jenazah yang dilakukan.

Sementara dalam pencocokan sidik jari jenazah dan data KTP elektronik, dia mengatakan mereka juga merekonsiliasi dengan mencocokan properti yang dibawa korban maupun data ante mortem lain.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

3 Korban Teridentifikasi

Adapun pada Selasa, sebanyak tiga korban kembali teridentifikasi dari empat kantong jenazah yang diterima RS Polri, yakni co-pilot Fadly Satrianto dan dua penumpang pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 bernama Khazanah dan Ash Habul Yamin.

Korban teridentifikasi dari sidik jari yang dicocokkan dengan data dari e-KTP. Sehari sebelumnya jenazah seorang kru pesawat bernama Okky Bisma pun teridentifikasi dari sidik jari.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC dan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB, kemudian jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya