Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, vaksin AstraZeneca saat ini belum disuntikkan pada target vaksinasi nasional. Hal itu dikarenakan sertifikasi MUI masih belum turun dan secara prosedur masih mengikuti proses alokasi yang ditentukan Kementerian Kesehatan.
"Indonesia akan mengikuti proses alokasi yang ditentukan Kementerian Kesehatan, serta menunggu sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)," kata Wiku dalam keterangannya, Sabtu (13/3/2021).
Baca Juga
Terkait ramainya sorotan dunia terkait dugaan efek samping pembekuan darah dikarenakan vaksin tersebut, Wiku menyatakan Pemerintah Indonesia masih terus memonitoring hal itu dan tidak terbatas untuk vaksin AstraZeneca tetapi seluruh vaksin yang digunakan di Tanah Air.
Advertisement
"Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) dari vaksin apapun, terus dipantau oleh fasilitas kesehatan pelaksana vaksinasi. Dan diawasi secara terpusat oleh Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM), dan selanjutnya dianalisis lebih lanjut oleh Komnas KIPI," jelas Wiku.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Beberapa Negara Tangguhkan Vaksin
Diketahui, muncul laporan efek samping terkait pembekuan darah yang diduga vaksin AstraZeneca. Laporan kasus itu muncul di beberapa negara Eropa. Akibatnya, Denmark, Norwegia, dan Islandia melakukan penangguhan vaksinasi dengan vaksin AstraZaneca.
Mengetahui hal itu, Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha dan anggota kabinet Thailand lainnya membatalkan rencana menerima suntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Pembatalan itu diputuskan setelah Thailand menunda penggunaanDekan Fakultas Kedokteran di Rumah Sakit Siriraj, Prasit Watanapa menegaskan dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan Thailand.
"Meski kualitas AstraZeneca bagus, beberapa negara meminta penundaan," kata Piyasakol Sakolsatayadorn, penasihat komite vaksin COVID-19 Thailand, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat 12 Maret 2021.
"Kami akan menunda (juga)," tambahnya.
Advertisement