Perpanjangan Penyekatan Korlantas Polri Dinilai Efektif Tangkal Penyebaran Covid-19

Korlantas menerapkan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) yang masanya diperpanjang karena terbukti efektif mencegah penyebaran Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2021, 22:28 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2021, 14:32 WIB
korlantas
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono didampingi Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Eddy Djunaedi saat meninjau Operasi Ketupat 2021 di Rest Area KM 62 Tol Jakarta-Cikampek, Minggu (16/5/2021). (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Masa penyekatan arus balik mudik Lebaran dari yang semula dijadwalkan selesai pada Senin (24/5/2021), kini diperpanjang hingga 31 Mei 2021. Hal itu disambut baik oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Varhan Abdul Aziz.

Menurutnya, seusai melaksanakan Operasi Ketupat 2021, Korlantas menerapkan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) yang masanya diperpanjang karena terbukti efektif mencegah penyebaran Covid-19.

"Jajaran Korlantas Polri melaksanakan Kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) merespons kebijakan pemerintah dalam pengetatan perjalanan orang telah terbukti efektif mencegah penyebaran Covid-19," ujar Varhan dalam keterangannya, Selasa (25/5/21).

Varhan juga mengatakan bahwa langkah memperpanjang penyekatan tersebut dinilai tepat untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 usai libur Lebaran, khususnya bagi masyarakat dari luar kota yang ingin masuk ke wilayah Jakarta.

"Dengan melakukan penyekatan dibarengi tes Covid-19 secara gratis artinya Polri khususnya Korlantas juga telah melakukan tugas Satgas Covid-19, bukan hanya melaksanakan tugas rutin polisi saja," ucapnya.

Mengutip dari laman Humas Polri, Kepala Korp Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Istiono mengatakan sebanyak 180 ribu orang sudah menjalani tes swab antigen di 149 titik pos pemeriksaan arus balik Lebaran di akses jalan tol, rest area maupun jalan arteri.

"Ya sangat efektif ya. Makanya rapid tes antigen yang kita gelar, yang dari Sumatera menuju Jawa itu mandatory, wajib. Ini menuju Jakarta wajib untuk melakukan rapid tes antigen. Kemudian yang dari Bali, Jawa sampai Jakarta kita lakukan random. Tadi data saya sampaikan dari tanggal 15-22 itu sudah kita lakukan pemeriksaan yang baik mandatory maupun random sebanyak 180 ribu lebih. Dan yang positif 524," ujar Istiono di Tol Cikampek, Minggu (23/5/21).

Istiono menyampaikan bahwa selama pengetatan arus balik Lebaran itu, setiap kendaraan dari Sumatera maupun dari Bali dan Jawa menuju Jakarta, diminta melakukan tes swab antigen ketika melintasi 149 titik pemeriksaan.

Menurutnya, temuan 524 reaktif Covid-19 saat melakukan swab antigen itu sangat efektif mencegah penularan virus.

"Ini sangat efektif. Bayangkan, kalau tidak kita lakukan tes, bagaimana 524 orang itu bisa menularkan yang lain," kata Istiono.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tak Ada Kepadatan Pemudik

Dia juga menjelaskan, saat ini situasi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) telah aman dan terkendali sejak berlangsungnya operasi ketupat dan penerapan kegiatan rutin yang ditingkatkan.

Menurut Istiono, pemudik juga kembali ke Jakarta secara bertahap selama arus balik berlangsung. Hal itu menyebabkan tidak terjadi kepadatan pemudik di satu hari tertentu saja. Sehingga, saat ini kondisi arus lalu lintas bisa kembali normal seperti sebelum libur Lebaran 2021.

"Secara umum situasi Kamseltibcarlantas ini aman dan terkendali. Tidak ada kejadian-kejadian yang menonjol selama arus balik. Mudah-mudahan seterusnya berjalan dengan aman, tertib dan terkendali," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya