Liputan6.com, Jakarta - DPP Partai Gerindra angkat bicara soal nama Sandiaga Uno yang kerap muncul dalam sejumlah survei sebagai kandidat kuat untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sandiaga merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang pernah berpasangan dengan Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Pilpres 2014.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya belum menentukan nama calon yang akan diusung pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Apalagi, menurutnya survei bersifat fluktuatif.
Advertisement
“Survei itu fluktuatif, oleh karena itu apa yang ditanyakan soal Pak Sandi itu ya kita akan lihat nanti lah,” katanya kepada wartawan, Kamis (10/6/2021).
Dasco menyatakan, berdasarkan tradisi partai berlambang garuda itu, pihaknya baru mengumumkan siapa yang akan dicalonkan maju di Pilpres saat detik-detik akhir.
“Gerindra belum pernah ngomongin Pilpres. Sampai sekarang. Biasanya injury time kita baru tentuin. Ini kita lagi konsolidasi partai dulu,” ucapnya.
Namun, sejauh ini Dasco menyebut nama yang kerap diusulkan kader akar rumput untuk maju Pilpres adalah Prabowo Subianto, bukan yang lain, termasuk Sandiaga.
“Dari akar rumput ya banyak nyebut Pak Prabowo, tapi kan belum kita putusin,” tandasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Anies-Sandi Berpeluang Besar di Pilpres 2024
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai kans Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju Pilpres sangat besar dan banyak pihak akan tertarik merapat padanya.
Dia menyebut, peluang Anies memenangkan kontestasi sangat besar apabila dipasangkan dengan Sandiaga Uno.
“Anies ya, bisa Anies-AHY atau Anies-Sandi, nah Anies-Sandi punya peluang menang karena mereka sekaligus mudah menjualnya,” kata Qodari saat dikonfirmasi, Kamis (10/6/2021).
Qodari menyebut, apabila Anies-Sandiaga Uno kembali berduet dan kali ini maju di Pilpres 2024, maka mereka sejak awal telah menang dari sisi kepopuleran di masyarakat, sebab mereka telah lama dikenal di Pilkada DKI 2017.
“Kalau mereka berpasangan mudah menjualnya, karena mengingatkan Pilkada Jakarta 2017,” ucapnya.
Advertisement