Polri: Jenazah Wabup Sangihe Helmud Hontong Sudah Diautopsi

Helmud Hontong meninggal dunia di pesawat saat melakukan perjalanan udara rute Denpasar-Ujungpandang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 14 Jun 2021, 10:17 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2021, 10:15 WIB
Wabup Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong meninggal dunia (Liputan6.com/Fauzan)
Wabup Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong meninggal dunia (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengonfirmasi bahwa, jenazah Wakil Bupati (Wabup) Sangihe Sulawesi Utara, Helmud Hontong sudah selesai di autopsi.

Diketahui, Helmud Hontong meninggal dunia di pesawat saat melakukan perjalanan udara rute Denpasar-Ujungpandang. Autopsi dilakukan untuk mencari penyebab kematian pejabat yang dikenal vokal menolak izin tambang emas di Sangihe itu.

"Benar, sudah selesai (autopsi)," kata Rusdi saat dikonfirmasi, Senin (14/6/2021).

Rusdi menambahkan, hasil autopsi akan dirilis secara resmi oleh kepolisian, yakni Kapolres Sangihe dan tim dokter terkiat. "Hari ini konferesi persnya," katanya singkat.

Bareskrim Polri melakukan autopsi untuk mengusut penyebab kematian almarhum Helmud Hontong yang dinilai janggal. Autopsi sendiri sudah dilakukan kemarin dengan koordinasi antara Wakapolda Sulawesi Utara dan Dirreskrimum Polda Sulut.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Keluarga Tolak Autopsi

Secara terpisah, Koordinator Gerakan Save Sangihe Island, Alfred mengungkapkan, bahwa pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah Helmud. Alasannya, korban mempunyai riwayat penyakit semasa mudanya.

"Pihak keluarga menolak autopsi. Terus dari keluarga dapat keterangan bahwa semasa muda beliau pernah mengidap asma, terus di usia dewasa punya riwayat diabetes, maag dan gangguan jantung," ungkap Alfred.

Menurutnya, penolakan autopsi lantaran pihak keluarga tidak ingin jenazah Helmud dibedah. "Sepertinya rasa tidak rela kalau jenazah orang yang mereka sayangi dibedah. Soal emosional keluarga," ujarnya.

Untuk kasus meninggalnya Helmud ini sendiri pihaknya mengaku belum mendapat kabar dari pihak keluarga apakah peristiwa ini akan dilanjutkan untuk dilakukan investigasi atau tidak.

"Sejauh ini kami belum mendapat respons apa keluarga menghendaki investigasi atas kematian pak Helmud. Dorongan untuk itu justru datang dari kawan-kawan pegiat lingkungan baik di Sangihe, Manado dan Nasional. Supaya ada kepastian dipublik dan tidak melebar kemana-mana," jelasnya.

Untuk jenazah Helmud sendiri, kata Alfred, akan dimakamkan pada Senin (14/6) siang. "Belum (dimakamkan), rencana besok siang baru dimakamkan," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya