Penembakan di Melawai: Polisi Analisis CCTV dan Selongsong Peluru Aksi Koboi Fortuner

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menggandeng Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk mengusut aksi koboi pengendara Toyota Fortuner di kawasan Melawai.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 25 Jun 2021, 10:27 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2021, 10:26 WIB
Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)
Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)

Liputan6.com, Jakarta - Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menggandeng Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk mengusut aksi koboi pengendara Toyota Fortuner di kawasan Melawai.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Achmad Akbar menerangkan, keterlibatan Labfor Mabes Polri dalam kasus ini, untuk menganalisis rekaman CCTV dan selongsong yang ditemukan saat olah tempat kejadian perkara (TKP).

"CCTV dan selongsong kami kirimkan ke Labfor Mabes Polri untuk dilakukan pemeriksaan. Sekarang kami masih menunggu hasilnya," kata Akbar terkait aksi koboi tersebut, Jumat (25/6/2021).

Dia memastikan penyelidikan aksi koboi tersebut terus berjalan. Sejauh ini, pihaknya juga telah meminta keterangan kepada enam orang saksi.

"Ini kan masih berproses, masih kami dalami semuanya ya. Saat ini sudah enam orang yang diperiksa," terang Akbar.

Sebelumnya, sebuah rekaman video berdurasi satu menit viral di media sosial. Tampak seorang pengedara minibus memelankan laju kendaraan. Tiba-tiba dia mengeluarkan senjata api dan melepaskan dua kali tembakan ke atas bak koboi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Ada Kaitan dengan Teror Apapun

Menurut polisi, peristiwa itu terjadi di Traffic Light Jalan Prof Joko Sutono, Kelurahan Melawai, Jakarta Selatan, Sabtu, 19 Juni 2021 malam. Tidak ada korban jiwa maupun materil dalam insiden tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Azis Ardiansyah memastikan aksi koboi pengendara Toyota Fortuner tidak ada hubungannya dengan teror apapun.

Pernyataan ini disampaikan usai aksi tersebut dikait-kaitkan dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan karena lokasi penembakan dengan rumah dinas yang berdekatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya