Satgas: Peningkatan Kasus Covid-19 yang Tajam Akibat Klaster Keluarga

Menurut dia, pemerintah telah melalukan berbagai upaya untuk mengendalikan penyebaran virus corona di Indonesia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Jul 2021, 19:07 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2021, 19:07 WIB
Intip Aktivitas Pasein COVID-19 saat Jalani Isolasi Mandiri
Pasien Covid dengan status Orang Tanpa Gejala beraktivitas di Graha Wisata Taman Mini, Jakarta Timur, Minggu (20/6/2021). Jakarta kembali mencatat temuan kasus baru Covid-19 terbanyak sepanjang pandemi, yakni 4.895 dari 16.797 orang yang dites Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ibukota. (Liputan6.c

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menekankan pentignya peran masyarakat dalam menekan laju penularan virus corona. Pasalnya, kata dia, lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan saat ini sebagian besar dikarenakan penularan di lingkup keluarga.

"Peningkatan kasus yang tajam sebagian besar terjadi akibat penularan di tingkat keluarga. Untuk itu, saya perlu menegaskan bahwa peran masyarakat sangat besar dalam menekan klaster keluarga," jelas Wiku dalam konferensi pers, Kamis (15/7/2021).

Oleh sebab itu, dia mengingatkan agar dilakukan tindakan sedini mungkin apabila ada salah satu anggota keluarga yang berkontak dengan pasien virus corona dan memiliki gejala Covid-19. Misalnya, dengan langsung melalukan isolasi mandiri.

"Apabila masyarakat tidak mungkin untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, maka dapat melakukan isolasi di tempat isolasi terpusat yang telah disediakan oleh pemerintah daerah masing-masing," katanya.

Menurut dia, pemerintah telah melalukan berbagai upaya untuk mengendalikan penyebaran virus corona di Indonesia. Salah satunya, dengan menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat mulai 3-20 Juli 2021 untuk menekan mobilitas masyarakat.

Wiku menyebut terjadi penurunan mobilitas masyarakat selama satu minggu penerapan PPKM darurat. Mulai dari, mobilitas ke tempat kerja, tempat umum, tempat wisata, hingga statiun.

"Namun, penurunan mobilitas ini belum cukup untuk menurunkan angka kasus mengingat selama beberapa hari terakhir kasus terus meningkat bahkan mencapai lebih dari 50.000 kasus per harinya," ujar Wiku.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Di Bawah Target

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan mobilitas masyarakat menurun 10 sampai 15 persen dalam seminggu terakhir pelaksanaan PPKM darurat. Angka ini masih dibawah target pemerintah yang ingin mobilitas berkurang 20 persen.

"Hasil yang kami dapat selama 3-10 Juli, seluruh provinsi Jawa-Bali sudah menunjukkan penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat pada level 10-15 persen. Dari target kita sebenarnya 20 persen atau lebih," jelas Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin 12 Juli 2021.

Luhut berharap penurunan mobilitas masyarakat dapat membuat laju penyebaran Covid-19 akan ikut turun minimal di bawah 30.000 kasus perhari. Dia meyakini jika PPKM Darurat berjalan baik dan masyarakat disiplin untuk mengurangi mobilitas, maka kasus Covid-19 akan melandai pada pekan depan.

"Jadi kami berharap minggu depan sudah mulai, mungkin kalau semua berjalan kita disiplin, akan mulai flattening. Atau mulai akan merata dan kita harap nanti cenderung akan terkendali," tutur Luhut.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya