LSI : Masyarakat Lebih Prioritaskan Ekonomi daripada Kesehatan di Masa PPKM

Pada Juli 2020, 34.7 persen responden menjawab setuju sebaiknya PSBB dilanjutkan agar penyebaran Covid-19 bisa diatasi. Sedangkan, 60.6 persen menjawab PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi jalan.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jul 2021, 07:50 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2021, 07:50 WIB
FOTO: Pemprov Banten Salurkan Bansos kepada Warga Terdampak COVID-19
Petugas menyerahkan bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Provinsi Banten kepada warga di Pinang, Tangerang, Jumat (1/5/2020). Bansos berupa uang tunai sebesar Rp 600 ribu tersebut diberikan kepada warga yang terdampak virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Hasil riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan prioritas masyarakat di masa pandemi Covid-19 saat ini antara memperbaiki kondisi ekonomi dan kesehatan. Namun mayoritas masyarakat lebih memprioritaskan masalah perekonomian dibandingkan kesehatan.

Dalam surveinya, LSI memberikan pertanyaan 'sekarang ini, menurut Ibu/Bapak sebaiknya lebih memprioritaskan pada masalah kesehatan atau ekonomi'?

Hasilnya, pada bulan Juli 2020 masyarakat yang setuju lebih memprioritaskan kesehatan sebanyak 45 persen. Sementara, yang lebih memprioritaskan masalah perekonomian 47.9 persen. Berikutnya, pada bulan September 2020 masyarakat yang setuju lebih memprioritaskan kesehatan meningkat sebanyak 60.5 persen. Sementara, yang lebih memprioritaskan masalah perekonomian menurun 36.0 persen.

Sedangkan, di bulan Juni 2021 masyarakat yang setuju lebih memprioritaskan kesehatan sebanyak 46.2 persen. Hasil itu tersalip dengan masyarakat yang lebih setuju memprioritaskan masalah perekonomian sebanyak 50.7 persen.

"Dukungan warga terlihat cukup terbelah antara memilih agar pemerintah lebih memprioritaskan masalah perekonomian 50,7 persen dan lebih memprioritaskan masalah kesehatan 46,2 persen, dibandingkan survei september tahun lalu dukungan pada prioritas ekonomi meningkat sekarang," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan lewat surveinya, Minggu (18/7/2021).

Selain itu, pertanyaan berlanjut dengan PSBB dilanjutkan atau dihentikan. Pada bulan Juli 2020, 34.7 persen responden menjawab setuju sebaiknya PSBB dilanjutkan agar penyebaran Covid-19 bisa diatasi. Sementara, 60.6 persen menjawab PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi jalan.

Pada bulan Juli 2020, 34.7 persen responden menjawab setuju sebaiknya PSBB dilanjutkan agar penyebaran Covid-19 bisa diatasi. Sedangkan, 60.6 persen menjawab PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi jalan.

Pada September 2020, 39 persen responden menjawab setuju sebaiknya PSBB dilanjutkan agar penyebaran Covid-19 bisa diatasi. Sementara, 54 persen menjawab PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi jalan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Lebih Pentingkan Urusan Ekonomi

Kemudian, di bulan Juni 2021, 39 persen responden menjawab setuju sebaiknya PSBB dilanjutkan agar penyebaran Covid-19 bisa diatasi. Sementara, 57 persen menjawab PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi segera jalan.

"Mayoritas 57.1 persen merasa PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi segera jalan. Namun, 38.8 persen menilai sebaiknya PSBB dilanjutkan agar penyebaran Covid bisa diatas," kata Djayadi.

Survei itu menggunakan kontak telepon kepada responden dengan sampel sebanyak 1.200 responden. Survei dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan LSI pada rentang Maret 2018 hingga Juni 2021.

Survei dilakukan dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error atau MoE) sekitar ±2.88% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. 

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya