Liputan6.com, Jakarta Kemunculan virus Covid-19 varian Delta membuat masyarakat dunia khususnya Indonesia, harus lebih waspada dan berhati-hati menghadapinya.
Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi, mengatakan saat ini virus Covid-19 varian Delta telah menyebar hampir merata di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga
"Varian Delta mendominasi 86 persen spesimen yang dilakukan sequencing dalam 60 hari terakhir, berasal dari 24 provinsi. Sehingga dapat dikatakan persebaran ini hampir merata di seluruh Indonesia," ujar Nadia melalui pernyataan tertulis dilansir Antara, Minggu, 1 Agustus 2021.Â
Advertisement
Nadia mengaku saat ini pemerintah terus melakukan penguatan testing dan tracing, terutama di pemukiman padat penduduk. Upaya testing, bahkan ditingkatkan menjadi 500 ribu per hari.Â
Berikut sederet pernyataan terkini Kemenkes terkait virus Covid-19 varian Delta di hampir seluruh wilayah Tanah Air serta upaya menekan penyebarannya:Â
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Pola Persebaran Varian Virus Covid-19 di Indonesia sedang Ditelusuri
Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan saat ini virus Covid-19 varian Delta telah menyebar hampir merata di seluruh wilayah Indonesia.
Bahkan, menurut Nadia, varian Delta telah mendominasi 86 persen spesimen dalam 60 hari terakhir dari 24 provinsi.Â
Nadia mengaku, saat ini jejaring laboratorium genomic sequencing atau metode pengurutan genom untuk memetakan mutasi virus di bawah komando Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) terus berupaya menelusuri pola persebaran varian virus Covid-19 di Indonesia.
"Sejak awal 2021 hingga 28 Juli, Indonesia telah melaporkan 3.651 hasil pengurutan genom ke dalam database global," ucap dia.
Nadia menyebut, tercatat di dalamnya, tiga dari empat varian virus Corona yang harus diwaspadai, yaitu varian Alfa, Beta, dan Delta.
Menurut Nadia, laporan tersebut patut menjadi perhatian bersama mengingat, potensi penularan varian baru Covid-19 di Indonesia masih sangat tinggi.
Advertisement
2. Lakukan Penguatan Testing dan Tracing
Untuk menghadapi virus Covid-19 varian Delta dan sebagai upaya menekan penyebaranya, Nadia menjelaskan pemerintah terus berupaya melakukan penguatan testing dan tracing, terutama di pemukiman padat penduduk.
"Mekanisme tracing atau pelacakan juga menggunakan sistem perangkat lunak Silacak untuk memudahkan mengetahui kontak erat pasien. Penduduk yang mengalami kontak erat akan diarahkan untuk dikarantina," papar dia.
3. Lakukan Percepatan Vaksinasi
Selain tracing dan testing digencarkan, kegiatan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia untuk membentuk kekebalan komunal atau herd immunity juga terus digalakkan.Â
Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, percepatan vaksinasi Covid-19 dilakukan agar menaikan sistem imun masyarakat dan juga meminimalisir risiko penularan dan kematian akibat terjangkit Covid-19.
"Kita juga lakukan percepatan vaksin untuk menaikkan imunitas tubuh. Vaksinasi juga mengurangi risiko tertular, menderita sakit berat, bahkan risiko kematian dari pasien terjangkit Covid-19," jelas Nadia.
Advertisement
4. Minta Partisipasi dan Kesadaran Masyarakat
Sebagai upaya menekan laju penularan virus covid-19 varian Delta, Nadia juga meminta partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam membantu menghambat, bahkan memutus transmisi virus dengan patuh pada protokol kesehatan.
"Sebagai tindak pencegahan penyebaran, masyarakat yang terdeteksi sebagai kasus positif, diharapkan langsung melapor kepada petugas setempat agar dapat dipantau dan dihubungkan dengan akses kesehatan," ucap dia.
Nadia menyatakan bahwa tren penambahan kasus positif masih tinggi dengan rata-rata 40 ribuan kasus per hari dan tidak ada wilayah yang steril dari Covid-19.
"Sementara potensi penularan varian Delta sangat tinggi dan menjadi salah satu faktor meningkatnya angka kematian," tegas Nadia.
Â
(Deni Koesnaedi)