Narapidana yang Selamat dari Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang Alami Trauma

Kepada Yasona, mereka menceritakan dengan jelas, bagaimana api tersebut muncul pertama kalinya dari atap. Kemudian secara cepat membakar plafon sel penjara.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 09 Sep 2021, 15:17 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2021, 15:16 WIB
FOTO: Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang Tiba di RS Polri Kramat Jati
Petugas membawa kantong jenazah korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang usai diturunkan dari ambulans di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Rabu (8/9/2021). Sebanyak 41 warga binaan tewas akibat kebakaran yang terjadi di Blok C 2 Lapas Kelas I Tangerang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Narapidana yang menjadi korban selamat kebakaran Lapas Kelas I Tangerang mengalami trauma.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly usai menjenguk tiga napi yang masih menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang.

"Saya tadi sempat menjenguk ketiganya, ada yang kondisinya cukup baik, tapi masih mengalami trauma,"ungkap Yasona, di RSUD Kamis (9/9/2021).

Kepada Yasona, mereka menceritakan dengan jelas, bagaimana api tersebut muncul pertama kalinya dari atap. Kemudian secara cepat membakar plafon sel penjara.

"Kemudian api tersebut jatuh ke bawah, membakar matras yang biasa mereka tiduri, kemudian dengan cepat menyebar," tutur Yasona.

Sementara Kalapas Kelas I Tangerang Victor Teguh Prihartono juga mengatakan, pihaknya akan fokus kepada korban selamat untuk pemulihan dari rasa traumatis.

"Bisa dibayangkan sebanyak 122 dalam kamar hunian itu dan rekan-rekan meninggal 41 orang, yang lain luka-luka. Mereka juga butuh penguatan," ujar Kalapas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Fokus Pemulihan Psikologis

Untuk itu, Victor mencari bantuan ahli psikologi di Lapas dan Rutan yang ada di kawasan Tangerang untuk kembalikan kesembuhan psikologi para napi yang selamat.

Terlebih, mereka yang selamat sudah tidak memiliki bekal apa-apa lagi di dalam Lapas. Seperti baju ganti dan perlengkapan pribadi lainnya.

"Itulah mengapa kami memilih untuk fokus kepada penanganan korban terlebih dulu,"ujar Victor.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya