Terbatas Alat Berat, Pembersihan Sampah di Kali Busa Bekasi Butuh Waktu 3 Hari

Najmudin berujar, tumpukan sampah di Kali Busa sangat merugikan petani setempat.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 10 Sep 2021, 20:36 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2021, 20:36 WIB
FOTO: Tumpukan Sampah Penuhi Kali Busa Tambun Utara
Ekskavator mengeruk sampah yang memenuhi Kali Busa di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/9/2021). Pengerukan sampah ditargetkan selesai selama dua hari dan selanjutnya dipindahkan ke TPA Burangkeng. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi membersihkan tumpukan sampah yang menutupi Kali Busa, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jumat (10/9/2021). Sampah-sampah tersebut sudah menumpuk sekian lama dan berdampak terhadap pertanian setempat.

Camat Tambun Utara, Najmudin mengatakan pihaknya mengerahkan puluhan petugas dari Dinas Lingkungan Hidup, yang dibantu satu unit alat berat untuk mengangkut sampah di Kali Busa, yang mayoritas berbahan plastik dan kayu-kayu besar.

Masih terbatasnya alat berat yang dimiliki Kabupaten Bekasi, kata dia, membuat upaya pembersihan sampah memakan waktu lebih lama.

"(Pengangkutan sampah) mungkin akan memakan waktu 3 hari, dengan kubikasi sekitar 50 kubik," kata Najmudin.

Karena itu, pihaknya bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) berinisiatif menyewa beberapa alat berat, untuk mempersingkat waktu pembersihan.

"Mita inisiatif UPTD sewa, karena keterbatasan alat-alat di Kabupaten Bekasi. Nah, akhirnya kita daripada nanti berlama-lama, inisiasi untuk kita bersihkan saja," paparnya.

 

Irigasi Tercemar

FOTO: Tumpukan Sampah Penuhi Kali Busa Tambun Utara
Sejumlah petugas DLH mendorong sampah yang memenuhi Kali Busa untuk dikeruk menggunakan ekskavator di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/9/2021). Pengerukan sampah ditargetkan selesai selama dua hari dan selanjutnya dipindahkan ke TPA Burangkeng. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Najmudin berujar, tumpukan sampah di Kali Busa sangat merugikan petani setempat. Pasalnya, Kali Busa menjadi sumber utama pengairan di persawahan sekitar. Sampah menyebabkan air irigasi menjadi tercemar dan berdampak buruk terhadap pertanian.

"Imbasnya itu ke petani-petani kita, pengairan sawahnya terganggu," ucapnya.

Sampah-sampah tersebut, dikatakan Najmudin berasal dari hulu sungai. Banyaknya sampah kayu yang terbawa arus, kemudian tersangkut di pondasi jembatan Kali Busa yang tepat berada di hilir.

"Mungkin terbawa air dan terhalang jembatan, jadi akhirnya menumpuk," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya