Kemenkes Beberkan Syarat Jabodetabek Bisa Turun ke PPKM Level 2

Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah menambahkan indikator penentuan level PPKM di seluruh Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2021, 20:00 WIB
FOTO: Layanan Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit di RSUI Depok
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada lansia secara drive thru di RSUI, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). Program Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit untuk lansia yang berdomisili di Depok dan sekitarnya ini digelar secara drive thru. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah menambahkan indikator penentuan level PPKM di seluruh Indonesia, yakni cakupan vaksinasi dosis pertama secara umum dan vaksinasi dosis pertama pada kelompok lansia.

"Syarat penurunan level 3 ke level 2 harus didukung dengan cakupan vaksinasi dosis pertama minimal total 50 persen dan vaksinasi dosis pertama untuk lansia minimal 40 persen," kata Siti dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (22/9/2021).

Sementara, khusus untuk penentuan penurunan level 2 ke level 1, setiap daerah harus memenuhi syarat cakupan vaksinasi dosis pertama secara umum mencapai 70 persen. Kemudian cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama pada kelompok lansia harus mencapai 60 persen.

Dia pun mengambil contoh di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi yang sampai hari ini cakupan vaksinasi Covid-19 belum mencapai 50 persen, sehingga secara keseluruhan Jabodetabek belum bisa turun dari PPKM Level 3.

"Dikarenakan cakupan vaksinasi di Kabupaten Bogor, Tangerang, Kota Depok dan Kabupaten Bekasi, belum mencapai angka 50 persen, maka keseluruhan Jabodetabek belum bisa turun ke PPKM level 2," kata Siti.

 

Pesan Jokowi

Presiden Jokowi menegaskan saat ini fokus pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 yakni, percepatan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan.

Menurut dia, kedua hal tersebut merupakan kunci untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Hal ini disampaikan Jokowi saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Merdeka yang digelar di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), pada Rabu (22/9/2021). Dia didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga Rektor IPB Prof Arif Satria.

"Yang kita kejar ini hanya ada dua, vaksinasi yang dipercepat dan yang kedua adalah protokol kesehatan yang terus kita perkuat. Kuncinya hanya dua ini," jelas Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu.

Jokowi berharap, vaksinasi merdeka yang dilakukan secara serentak di seluruh tanah air dapat mempercepat pencapaian target vaksinasi nasional. Sehingga, herd immunity atau kekebalan komunal di Indonesia segera terbentuk.

"Kita harapkan dari seluruh Indonesia, hari ini akan disuntikkan 253.000 vaksin, yang kita harapkan bisa mempercepat proses vaksinasi di Tanah Air," jelasnya.

Adapun, vaksinasi merdeka merupakan kegiatan vaksinasi kolaborasi antara Polri dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP). Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 September 2021.

Vaksinasi merdeka tersebar di 96 titik lokasi vaksinasi, yang terdiri dari 51 universitas, 15 sekolah tinggi/institut/ akademi/ politeknik, dan 30 lokasi lainnya. Sasaran dalam pelaksanan vaksinasi ini antara lain, mahasiswa, pelajar, serta masyarakat umum.

 

 

Reporter: Supriatin/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya