DKI Jakarta Siagakan 8.945 Petugas Tangani Sampah Saat Musim Hujan

Lokasi yang diidentifikasi terdapat timbunan sampah di Jakarta pada musim hujan di antaranya Kali Ciliwung yang diawali dari ruas Kali Ciliwung di Jagakarsa.

oleh Ika Defianti diperbarui 14 Okt 2021, 13:44 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2021, 13:43 WIB
Pembersihan Sampah di Waduk Cincin
Sejumlah sampah plastik dari Waduk Cincin yang telah dipilah untuk didaur ulang, Jakarta Utara, Rabu (23/6/2021). Pengerukan sampah dilakukan secara rutin guna menjaga kebersihan dan keindahan waduk, terutama saat memasuki musim penghujan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menyatakan, pihaknya telah menyiagakan ribuan petugas untuk menangani sampah saat musim hujan tiba. Nantinya, para petugas tersebut akan disiagakan 24 jam secara bergilir.

"Menyiagakan sebanyak 8.945 personel yang terlibat dalam satgas penanganan sampah di musim penghujan," kata Asep dalam keterangan tertulis, Kamis (14/10/2021).

Sarana yang disiagakan terdiri dari 1.543 unit angkutan sampah, 118 unit alat berat, 47 unit road sweeper, dan 50 set kubus apung perahu pontoon.

Kemudian lokasi yang diidentifikasi terdapat timbunan sampah pada musim hujan di antaranya Kali Ciliwung yang diawali dari ruas Kali Ciliwung di Jagakarsa menuju Kali Ciliwung di jembatan TB Simatupang.

Selanjutnya, Kali Ciliwung Kalibata, Kali Ciliwung Kampung Pulo, Kali Ciliwung Manggarai, Kali Ciliwung BKB Petamburan, Kali Ciliwung Season City, dan Kali Ciliwung BKB Kalijodo menuju muara.

"Selain itu, untuk titik lain selain dari aliran Kali Ciliwung, yaitu Kali Pesanggarahan, Kali Baru Barat dan Kali Baru Timur," ucapnya.

4 mode penanganan sampah

FOTO: Warga Bersihkan Sisa Banjir di Kebalen
Warga beres-beres usai banjir di Kebalen, Jakarta, Minggu (21/2/2021). Banjir yang terjadi kemarin karena curah hujan yang tinggi meninggalkan sampah di rumah warga. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Asep juga menyatakan pola penanganan sampah dibagi menjadi empat mode yaitu, normal, awas, tergenang, dan rehabilitasi.

Mode normal dilakukan pada awal musim hujan, awas untuk siaga banjir seperti tingginya muka air Katulampa, dan tingginya intensitas curah hujan.

"Mode tergenang yaitu ketika tanggap darurat banjir yang ditetapkan statusnya oleh BPBD dan terakhir, mode rehabilitasi pasca terjadinya genangan banjir," ujar dia.

Asep mengatakan, pasukan oranye Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air terus melakukan antisipasi dan memastikan agar tidak ada sampah yang menyumbat kali, saluran penghubung, dan pintu-pintu air.

Adapun titik tersebut di antaranya Pintu Air Manggarai, Jembatan Kampung Melayu, Jembatan Season City, dan titik-titik lain yang rawan tumpukan sampah kiriman, petugas disiagakan memantau 24 jam.

"Terdapat petugas untuk memantau perkembangan situasi di setiap lokasi rawan tumpukan sampah saat terjadi banjir kiriman," jelas dia.

 

Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat

Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat
Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya