Seorang Saksi Meninggal saat Pemeriksaan Kasus Korupsi Perum Perindo di Kejagung

Seorang saksi kasus dugaan korupsi Perum Perindo tiba-tiba kejang dan sesak napas saat menunggu giliran pemeriksaan di Gedung Bundar Kejaksaan Agung (Kejagung).

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Okt 2021, 01:10 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2021, 01:10 WIB
Ilustrasi Kejaksaan Agung RI (Kejagung)
Gedung Kejaksaan Agung Jakarta. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang saksi berinisial IP dikabarkan meninggal dunia saat menjalani pemeriksaan kasus dugaan korupsi Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) di Gedung Bundar Kejaksaan Agung (Kejagung), hari ini, Kamis (21/10/2021).

"Kami ingin ucapkan Innalillahi, bahwa seorang saksi yang namanya IP yang hadir hari ini," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Leonard Eben Ezer Simanjuntak dalam konferensi pers virtual, Kamis malam.

Leonard menyampaikan, bahwa IP yang diagendakan menjalani pemeriksaan bersama enam saksi lainnya dalam kasus dugaan korupsi Perum Perindo telah hadir di Kejagung sekitar pukul 11.04 WIB. Namun saat IP duduk di ruangan 10 pemeriksaan, tiba-tiba mengalami kejang-kejang dan sesak napas.

"Namun, ketika penyidik telah mempersiapkan, 1 menit sedang mempersiapkan, saksi IP sedang duduk dan tim penyidik sedang mempersiapkan, saksi IP mengalami kejang-kejang dan kemudian mengalami sesak napas dan tidak sadar," tuturnya.

Setelah melihat kondisi IP, kata Leonard, tim penyidik langsung menghubungi petugas keamanan dalam (pamdal) untuk memanggil petugas medis di klinik Kejaksaan Agung. Kemudian dari klinik, tim medis langsung melakukan pertolongan pertama.

"Tim medis datang ke ruang pemeriksaan 10 dan melakukan upaya terhadap saksi IP dengan memberikan bantuan pernapasan melalui mulut dan dada dari jantung, selanjutnya saksi IP dibawa dengan ambulans Kejagung ke RS Adhyaksa," ujarnya.

 


3 Tersangka Korupsi Perum Perindo

Perum Perindo ekspor gurita ke Jepang
Perum Perindo ekspor gurita ke Jepang (dok: Perum Perindo)

Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) RI telah mentetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan dan usaha di Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) Tahun 2016-2019.

"Tim penyidik telah menetapkan tiga orang tersangka, dalam perkara tersebut," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum pada Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak saat konferensi pers, Kamis (21/10).

Ketiga tersangka yaitu, mantan Vice President Perdagangan, Penangkapan dan Pengelolaan pada Perum Perindo WP, dan dua tersangka lainnya pihak swasta yakni Direktur PT Prima Pangan Madani NMB, dan Direktur PT Kemilau Bintang Timur LS.

"Penyidik dalam rangka mempercepat proses penyidikan selanjutnya dilakukan penahanan sejak hari ini, untuk 20 hari kedepan," kata Leonard.

Adapun ketiga tersangka dilakukan penahanan terhitung sejak 21 Oktober sampai 9 November 2021, untuk dua tersangka NMB dan LS ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Sementara untuk WP ditahan di Rutan Salemba, Cabang Kejaksaan Agung.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya