Koordinator KontraS Tak Gentar Hadapi Menko Luhut di Pengadilan

Koordinator KontraS, Fatia Maulidiyanti telah memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya untuk diklarifikasi terkait laporan Menko Luhut Binsar Pandjaitan atas kasus dugaan pencemaran nama baik.

oleh Yopi Makdori diperbarui 23 Nov 2021, 13:44 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2021, 13:43 WIB
Haris Azhar Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya
Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulida (kanan) seusai mendatangi Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (21/10/2021). Keduanya memenuhi panggilan mediasi berkaitan dengan dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Luhut Binsar Pandjaitan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Fatia Maulidiyanti mengaku siap menghadapi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan di pengadilan dalam menyelesaikan kasus dugaan pencemaran nama baik.

Hal itu disampaikan Fatia usai memenuhi panggilan klarifikasi oleh penyidik Polda Metro Jaya, Selasa (23/11/2021). Dalam kasus ini, Fatia dan Direktur Lokataru Haris Azhar dilaporkan Menko Luhut ke polisi atas kasus dugaan pencemaran nama baik dan fitnah.

Menurut Fatia, arena meja hijau justru akan mengungkap ke publik tentang situasi sebenarnya yang tengah terjadi di Papua.

"Ya enggak masalah, justru pengadilan bisa menjadi ruang, sehingga publik bisa tahu seluas-luasnya soal situasi yang terjadi di Papua," kata Fatia.

Jika kasus ini bermuara ke pengadilan, koordinator Kontras ini berharap publik bisa melihat banyak bisnis di Papua yang akhirnya justru mengarah ke pelanggaran HAM.

"Anak kecil bisa ditembak bisa jadi korban penembakan, pengungsi internal semakin banyak jumlahnya, dan sampai saat ini negara belum memberikan keadilan dan tindakan terkait pelanggaran yang dilakukan," ucap Fatia.

Dia mengaku, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah data guna menghadapi tuduhan Luhut di ruang persidangan.

Lebih lanjut, Fatia mengkritik sikap Luhut sebagai orang tinggi di pemerintahan yang justru sibuk mengurusi kasus yang levelnya individual. Menurutnya, seharusnya dia bisa memaparkan data bantahan.

"Jadi sebetulnya tidak perlu banyak urusi kasus individualistik seperti ini. Justru negara seharusnya ketika ada situasi seperti ini bisa buka klarifikasi dengan data lain ataupun datang ke Papua dan juga tolong orang-orang Papua serta berikan keadilan dan hak asasi manusia bagi orang-orang Papua," katanya.

 

Penuhi Undangan Polisi

Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulida mendatangi Polda Metro Jaya, Kamis (21/10/2021). (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)
Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulida mendatangi Polda Metro Jaya, Kamis (21/10/2021). (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Fatia memenuhi undangan penyidik Polda Metro Jaya pada Selasa (23/11/2021). Dia tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan sekitar pukul 10.35 WIB. Ia tiba dengan mengenakan kaus putih dan luaran batik. 

Fatia direncanakan akan memberikan klarifikasi terkait laporan dugaan pencemaran nama baik yang dilayangkan Luhut akhir September 2021 lalu. 

Saat tiba di Gedung Direskrimum Polda Metro Jaya, Fatia tak berkomentar banyak. 

"Nanti ya, saya ke atas dulu. Kalau sudah selesai klarifikasi baru (wawancara)," katanya.

Sebelumnya Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar sudah lebih dulu memenuhi undangan klarifikasi kepada penyidik Direskrimsus Polda Metro Jaya pada Senin (23/11/2021). Haris menjelaskan konten Youtube berjudul "Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!". 

Ia mengaku tak berniat mencemarkan nama baik seseorang. Konten Youtube itu hanya sebatas untuk mengawasi kepentingan publik salah satunya terkait permasalahan konflik di Papua yang dianggap erat kaitannya dengan kepentingan bisnis dan ekonomi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya