900 Lebih Personel Gabungan Diterjunkan untuk Operasi Penanganan Erupsi Semeru

Para personel melakukan berbagai upaya penanganan darurat yang saat ini memfokuskan pada pencarian dan evakuasi serta pelayanan dasar warga terdampak erupsi Semeru.

oleh Yopi Makdori diperbarui 06 Des 2021, 23:34 WIB
Diterbitkan 06 Des 2021, 23:34 WIB
Jejak Erupsi Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh
Penduduk desa menyelamatkan apa yang mereka dapat dari rumah mereka yang rusak akibat erupsi Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Desa Sumber Wuluh luluh lantak mengakibatkan puluhan rumah rusak dan ratusan warga mengungsi. (Juni Kriswanto/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 900 personel gabungan diterjunkan pascaerupsi Gunung Semeru, Jawa Timur yang terjadi pada Sabtu lalu (4/12/2021). Mereka terlibat dalam operasi penanganan darurat di bawah kendali pos komando (posko).

Data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi BNPB pada hari ini, Senin (6/12/2021), jumlah personel gabungan mencapai 985 orang. Para personel melakukan berbagai upaya penanganan darurat yang saat ini memfokuskan pada pencarian dan evakuasi serta pelayanan dasar warga terdampak. 

Kepala Subdirektorat Analisis Data Dan Pengembangan Sistem, Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR Nazib Faizal mengatakan, selain personel sejumlah peralatan juga diterjunkan untuk membantu proses pencarian warga yang diduga masih hilang.

Dari BNPB menyiagakan tiga unit helikopter dan Palang Merah Indonesia (PMI) mendorong dua unit hagglund yang dapat menembus medan berat di lokasi terdampak material vulkanik. 

Jumlah personel di lapangan diperkirakan lebih banyak lagi untuk membantu tanggap darurat di lapangan, seperti mereka yang bekerja untuk perbaikan.

 

Penanganan Pasca-Erupsi

Pada sektor infrastruktur, Nazib menyampaikan pihaknya mengerahkan personel untuk membantu beberapa langkah penanganan darurat paskaerupsi, antara lain pembersihan jaringan jalan untuk memulihkan konektivitas baik jalan nasional, provinsi maupun kabupaten, pencarian jalur alternatif untuk menghubungkan Lumajang-Turen-Malang yang putus akibat robohnya jembatan Besuk Kobokan. 

“Percepatan evakuasi korban dan pembersihan Kawasan,” kata Nazib Faizal dalam konferensi pers daring, Senin (6/12/2021).

Sementara itu, para personel yang bergerak di lapangan diharapkan untuk selalu berkoordinasi dengan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru. Posko yang berjarak 23 kilometer dari Gunung Semeru tersebut berada di Kantor Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. 

Sedangkan pos logistik yang mendukung operasi penanganan darurat terletak di rumah dinas Bupati Lumajang. 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya