PVMBG: Masih Teramati Letusan Setinggi 400 Meter di Gunung Semeru

Teramati juga guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.000 sampai 2.600 meter dari kawah puncak Gunung Semeru.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 15 Des 2021, 19:06 WIB
Diterbitkan 15 Des 2021, 19:06 WIB
FOTO: Operasi Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru Terus Berlanjut
Petugas penyelamat melakukan operasi pencarian pascaerupsi Gunung Semeru di Desa Curah Kobokan, Lumajang, Jawa Timur, 10 Desember 2021. Erupsi Gunung Semeru mengakibatkan 45 orang meninggal, sembilan orang hilang, 20 orang luka berat, dan 82 orang luka ringan. (Juni Kriswanto/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat masih adanya letusan kecil terjadi di puncak Gunung Semeru. Kondisi tersebut berdasarkan pengamatan pada 14 Desember hingga 15 Desember 2021.

"Teramati letusan dengan hasil kolom-kolom letusan berwarna putih kelabu dengan tinggi 400 meter di atas puncak, condong ke barat laut. Teramati juga guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.000 sampai 2.600 meter dari kawah puncak," tutur Kepala PVMBG Andiani saat konferensi pers, Rabu (15/12/2021).

Kemudian, Andiani melanjutkan, berdasarkan pengamatan kegempaan secara visual mulai 14 Desember sampai 15 Desember 2021, kegempaan masih didominasi oleh gempa letusan, gempa guguran, dan gempa hembusan.

"Tentunya kami akan terus melakukan pemantauan terhadap jumlah kejadian gempa guguran ini dan akan kami terus pantau secara intensif untuk mengantisipasi bertambahnya jarak luncur guguran lava pijar, serta penumpukan material batuan di lereng yang berpotensi menjadi awan panas guguran," jelas dia.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Masih Berpotensi Awan Panas

Menurut Andiani, aktivitas awan panas guguran masih memang masih berpotensi terjadi. Hanya saja tidak sebesar yang sebelumnya terjadi.

"Diperkirakan dengan intensitas dan jarak luncur yang relatif kecil dibandingkan awan panas guguran yang terjadi pada tanggal 4 Desember," Andiani menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya