Peneliti LSI Denny JA Nilai Duet Ganjar-Puan Jalan Tengah bagi PDIP

Pasangan Ganjar-Puan dinilai sangat mungkin memberi banyak benefit politik bagi PDI Perjuangan, ketimbang mengusung pasangan Prabowo-Puan.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jan 2022, 17:03 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2022, 15:17 WIB
ganjar dan Puan
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Suara kader PDI Perjuangan dan sejumlah tokoh yang mengusung duet Ganjar Pranowo-Puan Maharani sebagai capres dan cawapres 2024, semakin santer terdengar. Hal ini ditandai dengan dibentuknya Laskar Ganjar-Puan di sejumlah wilayah Tanah Air.

Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah, mengatakan duet Ganjar-Puan merupakan tawaran sekaligus solusi cerdas yang sangat potensial memecah kebuntuan dan kegamangan politik di internal PDIP.

"Dan dengan duet tersebut, selain mampu mengakomodir aneka kepentingan kelompok yang menginginkan capres tertentu, juga sangat mungkin mengantar PDIP menjadi makin solid," kata Toto kepada wartawan, Jumat (7/1/2022).

Selain itu, kata dia, pasangan Ganjar-Puan juga sangat mungkin memberi banyak benefit politik bagi PDI Perjuangan, ketimbang mengusung pasangan Prabowo-Puan.

Adapun benefit politik yang dimaksud, pertama PDI Perjuangan akan lebih solid baik dalam menghadapi pemilihan anggota legislatif (Pileg) maupun pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang, karena dua kubu pendukung capres, Ganjar dan Puan, sudah bersatu sebagai pasangan.

Benefit politik kedua, lanjut Toto, yakni kekuatan personal figur Ganjar dengan elektabilitasnya yang cukup tinggi di seluruh lembaga survei, sangat mungkin memberi efek elektoral positif buat partai.

"Dengan tren elektabilitas yang terus meroket, figur Ganjar sangat potensial memberi efek ekor jas (coattail effect) buat PDIP sebagaimana pernah terjadi pada figur Jokowi pada Pileg dan Pilpres sebelumnya," ujar pria yang juga menjabat Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA itu.

Toto mengakui, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, hingga saat ini belum mengeluarkan sinyal tegas tentang figur yang akan diusung partainya. Beredarnya wacana Prabowo-Puan juga menurutnya seolah dibiarkan tanpa bantahan dari partai banteng.

"Mungkin pada saatnya, PDIP akan realistis menjadikan data survei sebagai panduan dalam mengusung capres," ucap Toto.

"Tapi menurut saya, jika konteksnya kepentingan partai dan memenangkan Pilpres 2024, harusnya PDIP mengusung dua kadernya, Ganjar-Puan, ketimbang Prabowo-Puan. Meskipun saya akui, khusus Puan Maharani, masih memiliki problem elektabilitas yang rendah. Dan ini menjadi PR besar PDIP dalam memanfaatkan sisa waktu dua tahun ke depan," paparnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Figur Nomor Satu lebih Dominan

Meski demikian, lanjut Toto, dari pengalaman sejumlah kontestasi politik Pilpres maupun Pilkada selama ini, figur nomor satu lebih dominan menentukan kemenangan. Namun, ujarnya, akan lebih baik jika kedua figur sama-sama memiliki elektabilitas yang kokoh.

"Tugas utama Ganjar-Puan sekarang, bagaimana merawat modal sosial yang ada saat ini, khususnya elektabiltas, jangan sampai merosot karena berbagai manuver blunder yang dilakukannya," jelasnya.

"Dari pengalaman selama ini, figur yang mengalami tren penurunan elektabilitas, biasanya akan mengalami kesulitas untuk rebound, apalagi untuk menang," tandas Toto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya