Optimalkan Anggaran untuk Bansos, Risma Hapus Beberapa Jabatan di Kemensos

Nantinya, anggaran untuk tunjangan dan fasilitas pejabat, akan dioptimalkan untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 19 Jan 2022, 10:51 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2022, 10:49 WIB
mensos Risma
Menteri Sosial Tri Rismaharini. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma telah melakukan restrukturisasi organisasi dengan meniadakan beberapa jabatan setingkat eselon l dan ll di kementeriannya. Nantinya, anggaran untuk tunjangan dan fasilitas pejabat, akan dioptimalkan untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan.

"Anggaran Kemensos akan dioptimalkan untuk membantu kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas dan masyarakat yang tinggal di kawasan 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal)," jelas Risma dikutip dari siaran persnya, Rabu (19/1/2022).

Menurut dia, masih ada masyarakat yang kini tinggal di daerah rawa. Risma mengatakan Kementerian Sosial akan membantu meningkatkan perekonomian mereka.

"Seperti di Kabupaten Agats Papua, Kemensos membantu dengan peternakan ayam petelur dan mendirikan koperasi," ujarnya.

Risma juga mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi kelompok rentan seperti lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas. Dia menyebut saat ada jutaan lansia dan penyandang disabilitas yang hidup dengan dan atau tanpa keluarga.

"Mereka mengalami berbagai masalah dan untuk itu membutuhkan penanganan lebih intensif," kata Risma.

Dia telah meminta jajarannya lebih banyak turun ke lapangan untuk membantu para penerima manfaat (PM) yang menghadapi permasalahan, termasuk pendampingnya. Kemensos juga akan mengoptimalkan peran pendamping, khususnya untuk mengatasi masalah aksesibilitas seperti permasalahan yang dihadapi kelompok rentan.

Sepanjang tahun 2021, Kemensos telah membantu kelompok rentan tersebut. Baik lansia maupun penyandang disabilitas mendapatkan bantuan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako, dan BPNT PPKM.

Data Kemensos menunjukkan, untuk lansia dan penyandang disabilitas yang hidup tanpa keluarga penerima PKH dan BPNT/Kartu/Sembako sebanyak 1.477.527. Lansia dan penyandang disabilitas yang hidup tanpa keluarga penerima BPNT/Kartu Sembako PPKM sebanyak 6.250.462.

Kemudian untuk lansia dan penyandang disabilitas yang hidup dengan keluarga penerima PKH dan BPNT/Kartu Sembako sebanyak 7.251.836. Lansia dan penyandang disabilitas yang hidup dengan keluarga penerima BPNT/Kartu Sembako PPKM sebanyak 4.636.670.

 

 

Penerima BPNT Regular

Menyesuaikan kebijakan pemerintah tahun 2022, Kemensos akan memasukkan lansia/penyandang disabilitas penerima BPNT PPKM ke data penerima BPNT regular. Kemudian untuk penerima bansos di bawah usia 40 tahun, Kemensos akan meningkatkan kemandirian ekonominya dengan memberikan pelatihan kewirausahaan.

"Nanti akan melibatkan kemitraan dengan masyarakat. Pada kesempatan itu pendamping juga bisa mengikuti pelatihan. Karena mereka juga banyak yang tingkat ekonominya kurang," tutur Risma.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya