Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyatakan jumlah kasus Covid-19 varian baru atau Omicron di Jakarta terus mengalami peningkatan. Menurut Dwi, dari ribuan kasus tersebut pasien umur 21 sampai 30 tahun lebih mendominasi.
"Persentase kelompok umum penderita Covid-19 yang periode Desember - Januari adalah kelompok umur 21-30 tahun. Secara persentase dan secara jumlah juga umur 21-30 (tahun)," kata Dwi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (31/1/2022).
Baca Juga
Kelompok tersebut, kata Dwi merupakan masyarakat yang baru bekerja dan memiliki mobilitas yang cukup tinggi. Dia juga menyebut budaya nongkrong masih terjadi pada kelompok umur tersebut.
Advertisement
"Karena masih berjiwa nongkrong-nongkrong kan dengan teman-teman. Sehingga di situ yang harus lebih waspada karena mereka sangat mudah menjadi agen penular," ucapnya.
Karena hal itu, Dwi meminta masyarakat tetap taat protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
"Kalau enggak taat protokol kesehatannya dan tanpa menyadari dirinya Covid-19, karena mungkin tidak ada keluhan apa-apa, dan meneruskan infeksi kalau tidak taat protokol ini nya, 5 M nya," jelas dia.
Siap Tambah Fasilitas Kesehatan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengaku siap untuk menambah fasilitas kesehatan menyusul lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota. Wakil Gubernur DKI Jakarta bilang, saat ini saja tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Jakarta sudah sampai 56 persen.
"DKI selalu siap, kita siap untuk menambah faskes (fasilitas kesehatan) seperti pada puncak Juli Agustus 2021. Alhamdulillah DKI bisa dengan cepat menyiapkan sebelum ada peningkatan juga kita siap untuk meningkatkan," ucap Riza di Jakarta, Minggu (30/1/2022).
Riza menyatakan, jika kondisi pandemi makin parah pihaknya tak menutup kemungkinan untuk kembali mendirikan fasilitas kesehatan darurat menggunakan tenda.
"Kalau terpaksa ada pemasangan tenda penambahan bed kami siap. Insya Allah sistem sudah dibangun tinggal menambahkan kapasitas," ujarnya.
Seperti diketahui, terjadi peningkatan tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Ibu Kota. Riza menerangkan, sampai hari ini persentase BOR di Jakarta mencapai 56 persen setelah beberapa waktu lalu ada di angka 45 persen.
Advertisement