Liputan6.com, Jakarta - Komnas HAM berharap Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin kooperatif dalam pemeriksaan yang dilakukan di KPK. Komnas HAM akan meminta keterangan Terbit terkait dengan temuan kerangkeng manusia di kediaman Terbit.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut banyak temuan Komnas HAM di lapangan yang bakal digali kepada Terbit.
Advertisement
Baca Juga
"Banyak hal yang kami temukan, dari kondisi, sejarah, sampai kekerasan, dan kekerasan yang hilangnya nyawa, dan semoga dia kooperatif, karena ini juga haknya dia untuk memberikan informasi apapun menurut dia," ujar Anam di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/2/2022).
Anam mengaku membawa banyak dokumen yang akan dia dalami langsung kepada Bupati nonaktif Langkat itu. Termasuk beberapa foto dan video terkait kerangkeng manusia tersebut.
"Dan kami akan konfirmasi dengan beberapa dokumen yang kami miliki, ada foto, ada video, ada berkas, dan lain sebagainya," kata dia.
Komnas HAM Temukan Kekerasan
Anam mengatakan, saat pihaknya mendatangi langsung lokasi kerangkeng manusia, beberapa masyarakat menyebut kerangkeng itu dipergunakan untuk rehabilitasi pengguna narkoba. Maka dari itu, Anam ingin menggali lebih lanjut kepada Terbit. Pasalnya, Anam tak percaya begitu saja.
"Kalau soal kondisi dan sebagainya, seperti yang sudah kami bilang sebelumnya, kami menemukan adanya kekerasan, bentuk kekerasan, pola kekerasan, sampai alat kekerasannya," kata Anam.
Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menduga korban tewas dalam kerangkeng Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin tak hanya satu orang. Melainkan lebih dari tiga orang.
"(Korban meninggal) diduga lebih dari tiga orang," ujar Komisioner Komnas HAM Chairul Anam di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/2/2022).
Advertisement