Luhut: Kalau Sudah Vaksin 2 Kali dan Tidak Ada Komorbid, Jalan-Jalan Saja

Luhut mengatakan, 60 pasien Covid-19 yang meninggal adalah mereka yang belum divaksin Covid-19 dosis pertama atau kedua.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Feb 2022, 19:43 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2022, 19:42 WIB
Menko Marves Luhut B. Pandjaitan
Menko Marves Luhut B. Pandjaitan saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas Evaluasi PPKM di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 10 Januari 2022. (Dok Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, masyarakat yang telah divaksin Covid-19 dosis lengkap dan tak memiliki penyakit komorbid dapat menjalani aktivitas seperti biasa dan berjalan-jalan. Untuk itu, dia meminta masyarakat tak khawatir berlebihan dengan Covid-19.

"Jadi khawatir kita tidak perlu berlebihan. Kalau memang dia sudah divaksin, sudah dua kali, sudah booster, tidak ada komorbid, ya jalan-jalan saja. Ndak ada yang perlu dikhawatirkan berlebihan," kata Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (14/2/2022).

Dia menuturkan, 60 pasien Covid-19 yang meninggal adalah mereka yang belum divaksin Covid-19 dosis pertama atau kedua. Kemudian, memiliki penyakit komorbid dan masyarakat lanjut usia (lansia).

Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi agar tak terpapar Covid-19. Luhut menyampaikan pemerintah juga terus mengejar target vaksinasi dosis kedua terutama untuk lansia.

"Saat ini masih terdapat 15 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang tidak mencapai target 50 persen umum dan 17 kabupaten/kota untuk 40 persen lansia," kata Luhut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pelonggaran

Di sisi lain, Luhut menyebut pemerintah belum berencana untuk melakukan pengetatan kegiatan masyarakat. Pemerintah justru berencana terus melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat.

"Pelonggaran-pelonggaran dengan monitoring yang ketat," ucapnya.

Menurut dia, pemerintah terus mencari titik keseimbangan antara gas dan rem. Terlebih, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar tidak menginjak rem terlalu dalam dan melonggarkan gas terlalu luas.

"Hal itulah yang tergambar dalam menata keseimbangan antara kepentingan kesehatan dan kepentingan ekonomi," tutur Luhut.

 


Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan
Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya