Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Bahan Pokok Aman saat Bulan Ramadan 1443 H

Helmi mengatakan, Satgas Pangan berkomitmen mendukung, mendorong, jangan sampai terjadi hambatan-hambatan dalam distribusi.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 24 Feb 2022, 20:56 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 20:56 WIB
Satgas Pangan Batasi Pembelian Bahan Kebutuhan Pokok
Pembeli berbelanja dekat kertas pemberitahuan pembatasan pembelian di supermarket Kawasan Cirendeu, Tangsel, Rabu (18/3/2020). Satgas Pangan meminta pedagang membatasi penjualan bahan pokok yakni beras, gula, minyak goreng dan mi instan untuk menjaga stabilitas harga. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Kasatgas Pangan Polri Irjen Helmy Santika menyatakan telah melaksanakan rapat berkoordinasi bersama stakeholder dan pihak terkait lainnya di bidang pangan, dalam rangka memastikan kesiapan stok sembako jelang Bulan Ramadan 1443 Hijriah. Hasilnya, keseluruhan bahan pokok terbilang aman.

"Dalam rapat koordinasi tersebut sudah dipaparkan kondisi stok ketersediaan distribusi dan harga sembako yang ada saat ini. Dari data penyampaian, stok kebutuhan sembako cukup. Baik beras, gula, daging sapi, ayam, telur, minyak dan lain-lain," tutur Helmy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022).

Menurut Helmy, ini menjadi rapat awal sebagai langkah konsolidasi Satgas Pangan dan jajaran pemangku kepentingan lainnya agar dapat meyakinkan masyarakat bahwa jelang bulan puasa dan lebaran stok sembako dipastikan tercukupi.

"Dan bisa menghindari kepanikan-kepanikan atau membeli dalam jumlah melebihi batas sewajarnya, apalagi saat situasi pandemi seperti ini," jelas dia.

 

Jangan Sampai Distribusi Terhambat

Rencananya, akan ada rapat lanjutan yang akan dilaksanakan pekan depan. Selain bersama stakeholder terkait, akan diundang juga pihak produsen bahan pokok untuk lebih bisa mengetahui secara nyata soal proporsi, jumlah distributor, dan sebaran suplai.

"Kami akan coba hadirkan lebih lengkap lagi. Jadi ini langkah awal dalam upaya antisipasi bulan puasa dan lebaran, jangan sampai terjadi gejolak harga kelangkaan barang dalam upaya distribusi.

Helmi pun mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung, mendorong, jangan sampai terjadi hambatan-hambatan dalam distribusi.

"Kalau pun sekarang masih masuk pandemi, sudah ada kebijakan pemerintah untuk hal-hal yang masuk dalam sektor esensial," Helmy menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya